Begini Upaya Kabupaten Bekasi Tangani Banjir Tahunan
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi merencanakan program perbaikan aliran sungai pada tahun ini untuk mengatasi banjir tahunan. Termasuk penanggulangan banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran beberapa waktu lalu.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmadja mengatakan, program tersebut merupakan salah satu langkah penanggulangam banjir. ”Untuk penanganan banjir memang tidak bisa parsial karena lokasi kita ada di daerah hilir yang menampung aliran dari hulunya sebelum ke laut,” ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Menurut dia, beberapa langkah penanganan yang bakal dilakukan dalam waktu dekat dengan perbaikan pintu air bendung dan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan. Kemudian, perbaikan tanggul-tanggul yang jebol dan perbaikan gorong-gorong mampet.
“Pekerjaan itu disesuaikan dengan kewenangannya, mulai dari pemerintah daerah, Jawa Barat dan pusat,” ucapnya.
Saat ini, jajarannya bakal menginventarisir penyebab banjir dan kerusakan infrastruktur imbas dari banjir besar di wilayah dengan kawasan industri terbesar di Indonesia tersebut.
Untuk diketahui, banjir di Kabupaten Bekasi tahun ini tidak hanya disebabkan intensitas hujan yang tinggi, tapi juga jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran. Akibat kejadian tersebut, sekitar 12 ribu warga Kecamatan Pebayuran terpaksa mengungsi lantaran permukiman mereka terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, banjir terjadi di 134 titik di 62 desa dan 19 kecamatan.
Bupati Bekasi Eka Supria Atmadja mengatakan, program tersebut merupakan salah satu langkah penanggulangam banjir. ”Untuk penanganan banjir memang tidak bisa parsial karena lokasi kita ada di daerah hilir yang menampung aliran dari hulunya sebelum ke laut,” ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Menurut dia, beberapa langkah penanganan yang bakal dilakukan dalam waktu dekat dengan perbaikan pintu air bendung dan normalisasi sungai yang mengalami pendangkalan. Kemudian, perbaikan tanggul-tanggul yang jebol dan perbaikan gorong-gorong mampet.
“Pekerjaan itu disesuaikan dengan kewenangannya, mulai dari pemerintah daerah, Jawa Barat dan pusat,” ucapnya.
Saat ini, jajarannya bakal menginventarisir penyebab banjir dan kerusakan infrastruktur imbas dari banjir besar di wilayah dengan kawasan industri terbesar di Indonesia tersebut.
Untuk diketahui, banjir di Kabupaten Bekasi tahun ini tidak hanya disebabkan intensitas hujan yang tinggi, tapi juga jebolnya tanggul Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran. Akibat kejadian tersebut, sekitar 12 ribu warga Kecamatan Pebayuran terpaksa mengungsi lantaran permukiman mereka terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, banjir terjadi di 134 titik di 62 desa dan 19 kecamatan.
(jon)