Pelaku Aborsi Ilegal di Bekasi Cari Korban Lewat Media Sosial dan Calo

Rabu, 10 Februari 2021 - 13:34 WIB
loading...
Pelaku Aborsi Ilegal...
Pasangan suami istri pelaku aborsi ilegal di Pedurenan, Kota Bekasi berinisial IR dan ST mencari pasiennya untuk diaborsi melalui media sosial dan calo.Foto/SINDOnews/Ari Sandita Murti
A A A
JAKARTA - Pasangan suami istri pelaku aborsi ilegal di Pedurenan, Kota Bekasi berinisial IR dan ST mencari pasiennya untuk diaborsi melalui media sosial dan calo. Adapun setiap melakukan aborsi, IR mendapatkan uang Rp2 juta-an.

"Bentuk pemasarannya melalui media sosial dan calo-calo. Nah yang mencari calon pasiennya ini suaminya itu, si ST," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya , Kombes Yusri Yunus pada wartawan, Rabu (10/2/2021).

Menurut Yusri, saat sudah mendapatkan calon pasiennya, baik melalui website maupun lewat calo, ST lantas bertemu dengan si pasien di tempat yang telah disepakati melalui komunikasi WhatsApp, di tempat itu ST dan calon pasien membahas biaya aborsi.

Saat biaya aborsi telah disepakati, pasien itu dibawa ke rumahnya yang menjadi tempat praktik aborsi ilegal.

"Tarif yang dia terima itu Rp5 juta, tapi yang masuk ke ibu ini (IR selaku pelaku aborsi ilegal) cuma Rp2 juta karena dia melalui beberapa calo lagi, calonya Rp3 juta," tuturnya. Polisi, lanjut Yusri, masih mendalami lebih lanjut sudah berapa banyak pasien yang diaborsi oleh pelaku dan di kisaran ukur berapakah para pasiennya itu.

Sejauh ini, polisi baru mengamankan RS selaku perempuan dewasa yang sudah mengaborsi kandungannya, RS merupakan perempuan yang sudah miliki suami."Motif RS mengaborsi ini karena masalah ekonomi, dia khawatir kalau punya anak lagi mengingat suaminya sedang sakit sehingga ada keterbatasan ekonomi," katanya.

Dia menambahkan, polisi juga masih mendalami lebih lanjut tentang calo-calo yang menjadi perantara bagi para pelaku dengan pasien tersebut. Pasalnya, rata-rata pasien yang didapatkan pelaku itu berasal dari para calo tersebut.
(hab)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2287 seconds (0.1#10.140)