Pecah Rekor Lagi, Kasus Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 168

Rabu, 03 Februari 2021 - 19:35 WIB
loading...
Pecah Rekor Lagi, Kasus Covid-19 di Kota Bogor Bertambah 168
Foto/Ilustrasi/SINDOphoto
A A A
BOGOR - Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor kembali memecahkan rekor, Rabu (3/2/2021). Pasien positif hari ini bertambah sebanyak 168 kasus.

Dengan demikian total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor menembus angka 8.933 kasus. Sebelumnya dalam laporan kasus positif harian tertinggi pada 29 Januari 2021 sebanyak 145 kasus.

"Dari 8.933 kasus positif itu, rinciannya masih sakit atau positif aktif 1.497 orang, sembuh 7.272 orang dan meninggal dunia sebanyak 163 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/2/2021).

Sekadar diketahui, berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, per 2 Februari 2021, Kota Bogor masuk dalam zona merah alias berisiko tinggi penularan Covid-19 bersama 7 daerah lainnya di Jawa Barat.

Sebab, dalam sehari penularan kasus Covid-19 di Kota Bogor diatas 150 orang. Bahkan angka kematiannya dalam sehari
mencapai 3 orang. Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condoro menyebutkan melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bogor karena tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan mengalami penurunan.

"Kebanyakan masyarakat abai, khususnya saat berada di lingkungan rumah. Ia patuh saat aktivitas keluar, tapi saat beraktivitas di rumah dengan tetangga lupa prokes," paparnya usai rapat evaluasi PPKM di Bogor, Rabu (3/2/2021).

Maka dari itu, kata dia, Satgas Covid-19 Kota Bogor, polisi dan aparat gabungan melakukan patroli RW Tangguh. Dimana unsur semula perwilayah, saat ini dilakukan per RW di enam kecamatan se-Kota Bogor. "Jumlah personil polisi yang dilibatkan dalam RW Tangguh hampir 700 personil. Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi sampai dengan tingkat lingkungan terkecil di keluarga," paparnya.

Lebih lanjut, kata Susatyo, bagi RW-RW yang dinilai angka penularannya tinggi maka akan dilakukan pengawasan ketat.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3040 seconds (0.1#10.140)