Bocah Mualaf Aisyah Jadi Tanggung Jawab Negara, Kalau Mau Adopsi Silakan Hubungi Dinsos Tangsel
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Aisyah Alissa (10), bocah mualaf yang kini hidup sebatang kara setelah ditinggal sang ibu yang meninggal karena Covid-19 , bisa sedikit kembali ceria. Aisyah dipastikan ke depan menjadi tanggung jawab negara.
Setelah keluar dari isolasi di Rumah Lawan Covid-19 (RLC), Aisyah akan diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Koordinator RLC Tangsel Suhara Manullang, mengatakan, Aisyah akan diserahkan ke Dinas Sosial karena saat ini orang tuanya sudah tidak ada untuk mengurusnya. Sehingga, Aisyah harus ada yang mengadopsi.
"Kenapa ke Dinsos, karena pengampunya, yaitu orang tua meninggal. Maka sekarang pengampunya adalah negara," ujar Suhara saat berbincang dengan SINDOnews, di BSD, Serpong, Tangsel, Sabtu (23/1/2021).
Menurut Suhara, tahapan selanjutnya adalah menjalankan aturan yang sah secara hukum untuk mengadopsinya sebagai orangtua asuh.
"Arahan Ibu Wali Kota, setelah Aisyah sembuh maka RLC akan menyerahkan ke Dinas Sosial. Selanjutnya, silakan keluarga yang akan mengadopsi atau angkat anak angkat menghubungi Dinsos Tangsel," beber Suhara Manullang.
Diketahui, sang ibu, Rina Darmakusumah (44), meninggal pada Sabtu 16 Januari 2021 lalu. Adapun sang ayah sudah meninggal delapan tahun lalu.
Selama ini Aisyah dan ibunya tinggal berdua mengontrak di Jalan Bhayangkara, Blok E 26, No 15, RT 01/18, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Di sana mereka sudah tinggal 4 tahun.
Lihat juga Foto-Foto: Ketegaran Aisyah Alissa, Gadis Mualaf yang Ibunya Meninggal Akibat Covid-19 Kini Hidup Sebatang Kara
Keduanya ditinggal keluaga besar setelah sang ibu memilih mualaf atau memeluk agama Islam. Sebelum pindah ke Pamulang mereka tingga di Bangka.
Selama tinggal mengontrak, keluarga ini hidup sederhana. Aisyah bahkan sangat akrab dengan warga sekitar. Warga sekitar yang iba sudah menyatakan bersedia menerima dan merawat bocah yatim piatu ini sebagai anaknya sendiri.
Setelah keluar dari isolasi di Rumah Lawan Covid-19 (RLC), Aisyah akan diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Baca Juga
Koordinator RLC Tangsel Suhara Manullang, mengatakan, Aisyah akan diserahkan ke Dinas Sosial karena saat ini orang tuanya sudah tidak ada untuk mengurusnya. Sehingga, Aisyah harus ada yang mengadopsi.
"Kenapa ke Dinsos, karena pengampunya, yaitu orang tua meninggal. Maka sekarang pengampunya adalah negara," ujar Suhara saat berbincang dengan SINDOnews, di BSD, Serpong, Tangsel, Sabtu (23/1/2021).
Menurut Suhara, tahapan selanjutnya adalah menjalankan aturan yang sah secara hukum untuk mengadopsinya sebagai orangtua asuh.
"Arahan Ibu Wali Kota, setelah Aisyah sembuh maka RLC akan menyerahkan ke Dinas Sosial. Selanjutnya, silakan keluarga yang akan mengadopsi atau angkat anak angkat menghubungi Dinsos Tangsel," beber Suhara Manullang.
Diketahui, sang ibu, Rina Darmakusumah (44), meninggal pada Sabtu 16 Januari 2021 lalu. Adapun sang ayah sudah meninggal delapan tahun lalu.
Selama ini Aisyah dan ibunya tinggal berdua mengontrak di Jalan Bhayangkara, Blok E 26, No 15, RT 01/18, Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Di sana mereka sudah tinggal 4 tahun.
Lihat juga Foto-Foto: Ketegaran Aisyah Alissa, Gadis Mualaf yang Ibunya Meninggal Akibat Covid-19 Kini Hidup Sebatang Kara
Keduanya ditinggal keluaga besar setelah sang ibu memilih mualaf atau memeluk agama Islam. Sebelum pindah ke Pamulang mereka tingga di Bangka.
Selama tinggal mengontrak, keluarga ini hidup sederhana. Aisyah bahkan sangat akrab dengan warga sekitar. Warga sekitar yang iba sudah menyatakan bersedia menerima dan merawat bocah yatim piatu ini sebagai anaknya sendiri.
(thm)