Antisipasi Klaster Keluarga, DKI Lakukan Penguatan Satgas Covid-19 Tingkat RT/RW
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, pihaknya tengah melakukan penguatan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 tingkat RT dan RW. Selain itu, dari Polda Metro Jaya juga membuat kampung tangguh untuk menangani masalah Covid-19 secara kompleks.
"Jadi ada sinergi antar pemprov bersama Forkopimda untuk penguatan karena semakin lama klaster keluarga semakin banyak. Jadi dimulai dari keluarga yang harus betul-betul bagaimana nanti kalau sekitarnya ada anggota keluarga yang terpapar Covid," kata Widyastuti di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Intervensi kedua bagaimana kemampuan testing. Menurutnya, testing di DKI terus menerus ditingkatkan kolaborasinya dengan berbagai laboratorium untuk memberikan respons yang lebih cepat. "Langkah ketiga yaitu treatment. Treatment adalah bagaimana kita menyiapkan tempat tempat isolasi. Apakah itu isolasi di rumah sakit maupun isolasi melalui wisma hotel yang disiapkan pemerintah. Untuk DKI Jakarta sampai dengan sekarang punya 141 rumah sakit yang jadi rujukan," tambahnya.
Ia mengatakan, seberapa banyak pun jumlah Rumah Sakit yang dikembangkan, seberapa banyak pun jumlah tempat tidur jika tidak semuanya taat kepada protokol kesehatan nanti akan menjadi klaster.
"Jadi kita pingin tunjukkan bahwa kami sudah 34 persen kapasitas tempat tidur di DKI sudah untuk Covid. Kita tahu bahwa 13 RSUD kita sudah full untuk Covid, artinya jumlah tempat tidurnya sudah, saya akan dedikasikan untuk Covid semua," tuturnya.
Meski demikian, dia meminta, masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan. Karena, hal itu menjadi salah satu kunci memutus mata rantai vius tersebut. "Tapi sekali lagi, sebanyak apapun tentu kalau kedisiplinan terhadap prokes nggak disiplin nanti akan menjadi sumber penularan baru. Tadi saran dari pak gubernur kita harus pastikan diri kita untuk tidak tertular tapi juga kita pastikan bahwa diri kita tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," sambungnya.
"Jadi ada sinergi antar pemprov bersama Forkopimda untuk penguatan karena semakin lama klaster keluarga semakin banyak. Jadi dimulai dari keluarga yang harus betul-betul bagaimana nanti kalau sekitarnya ada anggota keluarga yang terpapar Covid," kata Widyastuti di Balai Kota, Jakarta, Jumat (15/1/2021).
Intervensi kedua bagaimana kemampuan testing. Menurutnya, testing di DKI terus menerus ditingkatkan kolaborasinya dengan berbagai laboratorium untuk memberikan respons yang lebih cepat. "Langkah ketiga yaitu treatment. Treatment adalah bagaimana kita menyiapkan tempat tempat isolasi. Apakah itu isolasi di rumah sakit maupun isolasi melalui wisma hotel yang disiapkan pemerintah. Untuk DKI Jakarta sampai dengan sekarang punya 141 rumah sakit yang jadi rujukan," tambahnya.
Ia mengatakan, seberapa banyak pun jumlah Rumah Sakit yang dikembangkan, seberapa banyak pun jumlah tempat tidur jika tidak semuanya taat kepada protokol kesehatan nanti akan menjadi klaster.
"Jadi kita pingin tunjukkan bahwa kami sudah 34 persen kapasitas tempat tidur di DKI sudah untuk Covid. Kita tahu bahwa 13 RSUD kita sudah full untuk Covid, artinya jumlah tempat tidurnya sudah, saya akan dedikasikan untuk Covid semua," tuturnya.
Meski demikian, dia meminta, masyarakat untuk taat terhadap protokol kesehatan. Karena, hal itu menjadi salah satu kunci memutus mata rantai vius tersebut. "Tapi sekali lagi, sebanyak apapun tentu kalau kedisiplinan terhadap prokes nggak disiplin nanti akan menjadi sumber penularan baru. Tadi saran dari pak gubernur kita harus pastikan diri kita untuk tidak tertular tapi juga kita pastikan bahwa diri kita tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain," sambungnya.
(mhd)