Sekolah Relawan Depok Kirim Volunteer Cari Korban SJ-182 dan Longsor Sumedang
loading...
A
A
A
DEPOK - Sekolah Relawan Depok mengirim relawan rescue dalam pencarian para korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu akhir pekan lalu. Tim yang diberangkatkan sebanyak 12 orang yang sudah memiliki keahlian dalam melakukan penyelaman.
Co Founder and Executive Direktur Sekolah Relawan, Dony Aryanto, mengatakan, pihaknya membentuk dua tim relawan rescue dalam proses pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang saat ini masih terus dilakukan.
Baca juga: ( Gelombang Tinggi, Basarnas Hentikan Sementara Pencarian Korban Sriwijaya Air)
"Sudah tiga hari tim rescue relawan kita ikut dalam pencarian pesawat Sriwijaya SJ -182 yang tenggelam di Kepulauan Seribu. Ada 12 orang dan semua profesional dalam penyelamatan dalam air, khususnya laut," katanya, Rabu(13/1/2021).
Di lapangan tim melakukan pencarian pesawat dan korban bersama tim gabungan. Tim yang dikirim merupakan relawan yang memenuhi standar dan spesifikasi khusus melakukan pencarian di wilayah perairan.
Baca juga: (Pencarian Korban Sriwijaya Air, Penyelam Polri Dapatkan 21 Temuan )
“Untuk yang kami kirimkan ke Kepulauan Seribu adalah tenaga relawan yang memang mumpuni di bidangnya,” paparnya.
Selain itu pihaknya juga mengirimkan relawan ke daerah bencana longsor Sumedang, Jawa Barat. Khusus untuk di wilayah Sumedang memerlukan banyak tenaga relawan.
“Di sana memang butuh banyak relawan karena korban longsor susulan yang kedua belum ditemukan,” katanya.
Baca juga: (Update Longsor Cimanggung Sumedang, 27 Warga Dilaporkan Belum Diketahui Nasibnya)
Untuk itu, pihaknya perlu banyak dukungan masyarakat untuk menemukan korban longsor. Dia juga berpesan kepada relawan untuk menjaga keselamatan karena dikhawatirkan ada bencana susulan.
“Kita butuh dukungan masyarakat juga untuk membantu aktivitas relawan menuju ke lokasi bencana. Untuk relawan juga harus mengutamakan keselamatan karena khawatir ada bencana susulan,” pungkasnya.
Co Founder and Executive Direktur Sekolah Relawan, Dony Aryanto, mengatakan, pihaknya membentuk dua tim relawan rescue dalam proses pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJY-182 yang saat ini masih terus dilakukan.
Baca juga: ( Gelombang Tinggi, Basarnas Hentikan Sementara Pencarian Korban Sriwijaya Air)
"Sudah tiga hari tim rescue relawan kita ikut dalam pencarian pesawat Sriwijaya SJ -182 yang tenggelam di Kepulauan Seribu. Ada 12 orang dan semua profesional dalam penyelamatan dalam air, khususnya laut," katanya, Rabu(13/1/2021).
Di lapangan tim melakukan pencarian pesawat dan korban bersama tim gabungan. Tim yang dikirim merupakan relawan yang memenuhi standar dan spesifikasi khusus melakukan pencarian di wilayah perairan.
Baca juga: (Pencarian Korban Sriwijaya Air, Penyelam Polri Dapatkan 21 Temuan )
“Untuk yang kami kirimkan ke Kepulauan Seribu adalah tenaga relawan yang memang mumpuni di bidangnya,” paparnya.
Selain itu pihaknya juga mengirimkan relawan ke daerah bencana longsor Sumedang, Jawa Barat. Khusus untuk di wilayah Sumedang memerlukan banyak tenaga relawan.
“Di sana memang butuh banyak relawan karena korban longsor susulan yang kedua belum ditemukan,” katanya.
Baca juga: (Update Longsor Cimanggung Sumedang, 27 Warga Dilaporkan Belum Diketahui Nasibnya)
Untuk itu, pihaknya perlu banyak dukungan masyarakat untuk menemukan korban longsor. Dia juga berpesan kepada relawan untuk menjaga keselamatan karena dikhawatirkan ada bencana susulan.
“Kita butuh dukungan masyarakat juga untuk membantu aktivitas relawan menuju ke lokasi bencana. Untuk relawan juga harus mengutamakan keselamatan karena khawatir ada bencana susulan,” pungkasnya.
(thm)