110 Santri dan Guru Pondok Pesantren di Bogor Terpapar Covid-19
loading...
A
A
A
BOGOR - Sebanyak 110 santri dan guru salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, terkonfirmasi positif covid-19. Hal itu berdasarkan hasil swab tes PCR.
Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor , dr Achmad Zaenudin mengatakan, awalnya ponpes tersebut melakukan rapid tes antigen secara mandiri beberapa waktu lalu. Setelah ditemukan ada yang reaktif, dilanjutkan dengan swab tes PCR.
"Rapid dulu kan, yang reaktif kita lakukan swab PCR. Kalau tidak salah Kamis (hasilnya keluar) 110 positif," kata Zaenudin, Jumat (8/1/2021). (Baca: 33 Kecamatan di Jakarta Laporkan 111 Klaster Keluarga Pascalibur Libur Nataru)
Kemudian, para santri dan guru yang itu langsung menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di dalam ponpes. Tetap dengan pemantauan oleh Dinkes dan Puskesmas di wilayah mereka masing-masing.
"Kalau (warga Bogor) kita tracking, kalau dari luar kota kita sampaikan. Kalau di kita untuk keluarga kita beri pemahaman kaitan isolasi mendiri, mereka juga harus sampaikan kondisi yang ada," jelasnya.
Menurutnya, penularan covid-19 terjadi di lingkungan santri dan guru dalam ponpes tersebut. Saat ini, Dinkes masih melakukan tracing terhadap mereka."Ya kalau ini kan artinya terkumpul dari lingkungan itu sendiri," ucap Zaenudin.
Lihat Juga: Santri di Sekitar Bantar Gebang Bekasi Diajari Ubah Sampah Kulit Telur Jadi Produk Bernilai Ekonomi
Sekertaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor , dr Achmad Zaenudin mengatakan, awalnya ponpes tersebut melakukan rapid tes antigen secara mandiri beberapa waktu lalu. Setelah ditemukan ada yang reaktif, dilanjutkan dengan swab tes PCR.
"Rapid dulu kan, yang reaktif kita lakukan swab PCR. Kalau tidak salah Kamis (hasilnya keluar) 110 positif," kata Zaenudin, Jumat (8/1/2021). (Baca: 33 Kecamatan di Jakarta Laporkan 111 Klaster Keluarga Pascalibur Libur Nataru)
Kemudian, para santri dan guru yang itu langsung menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di dalam ponpes. Tetap dengan pemantauan oleh Dinkes dan Puskesmas di wilayah mereka masing-masing.
"Kalau (warga Bogor) kita tracking, kalau dari luar kota kita sampaikan. Kalau di kita untuk keluarga kita beri pemahaman kaitan isolasi mendiri, mereka juga harus sampaikan kondisi yang ada," jelasnya.
Menurutnya, penularan covid-19 terjadi di lingkungan santri dan guru dalam ponpes tersebut. Saat ini, Dinkes masih melakukan tracing terhadap mereka."Ya kalau ini kan artinya terkumpul dari lingkungan itu sendiri," ucap Zaenudin.
Lihat Juga: Santri di Sekitar Bantar Gebang Bekasi Diajari Ubah Sampah Kulit Telur Jadi Produk Bernilai Ekonomi
(hab)