Keren! Umatnya Rukun Beragama, Pemprov DKI dan FKUB Raih Harmony Award 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta berhasil meraih Harmony Award Tahun 2020 dari Kementerian Agama. Penghargaan ini atas sumbangsih dan kontribusi pemerintah daerah bersama pihak-pihak terkait dalam pembangunan kehidupan dan kerukunan umat beragama.
Dalam mengapresiasi pencapaian tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersilaturahmi bersama perwakilan FKUB Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Baca juga: Belum Lakukan Pembelajaran Tatap Muka, Pemprov DKI Ajak Masyarakat Pelajari Laman "Siap Belajar")
Anies mengatakan, penghargaan ini luar biasa karena pada masa pandemi Covid-19 sekalipun warga Jakarta bersama berbagai pemangku kepentingan terkait tetap berkomitmen menjaga suasana yang kondusif dan menciptakan kerukunan antarumat beragama.
“Seluruh unsur pimpinan daerah memiliki komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas daerah, hubungan harmonis antarpemeluk agama yang berbeda, saling menghargai keragaman etnik dan budaya sehingga pembinaan perekonomian menuju cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera akan semakin terwujud,” ungkap Anies, Rabu (6/1/2021).
Dia berharap prestasi tersebut dapat terus dipertahankan. Anies juga mengimbau seluruh elemen masyarakat terus aktif menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta.
Penghargaan tersebut selain mampu membangun kerukunan juga dapat meningkatkan pelayanan atas berbagai masalah yang berpotensi mengganggu hubungan antarumat beragama. (Baca juga: Serikat Mahasiswa Betawi Beri Anugerahkan Gubernur Inspirasi Indonesia kepada Anies Baswedan)
Ketua FKUB DKI Jakarta Dede Rosyada menambahkan Jakarta mampu meraih penghargaan tersebut karena memenuhi empat variabel penilaian. Di antaranya keharmonisan antarumat beragama, inovasi Pemda dan FKUB, kerja sama dan dukungan antara FKUB dan Pemda, serta kegiatan aktif untuk melakukan pencegahan potensi konflik umat beragama.
“Inovasi yang kita lakukan ialah aktif berkegiatan untuk mengatasi dampak dari pandemi ini. Karena itu, FKUB hadir mendistribusikan bantuan-bantuan dari Pemda maupun perusahaan. Kita sebagai umat manusia lebih mengutamakan kemanusiaan daripada kepentingan pribadi agar kerukunan lintas agama tetap terjalin dengan baik,” ujarnya.
Dalam mengapresiasi pencapaian tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersilaturahmi bersama perwakilan FKUB Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Baca juga: Belum Lakukan Pembelajaran Tatap Muka, Pemprov DKI Ajak Masyarakat Pelajari Laman "Siap Belajar")
Anies mengatakan, penghargaan ini luar biasa karena pada masa pandemi Covid-19 sekalipun warga Jakarta bersama berbagai pemangku kepentingan terkait tetap berkomitmen menjaga suasana yang kondusif dan menciptakan kerukunan antarumat beragama.
“Seluruh unsur pimpinan daerah memiliki komitmen bersama untuk menjaga kondusivitas daerah, hubungan harmonis antarpemeluk agama yang berbeda, saling menghargai keragaman etnik dan budaya sehingga pembinaan perekonomian menuju cita-cita menjadi negara maju dan sejahtera akan semakin terwujud,” ungkap Anies, Rabu (6/1/2021).
Dia berharap prestasi tersebut dapat terus dipertahankan. Anies juga mengimbau seluruh elemen masyarakat terus aktif menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta.
Penghargaan tersebut selain mampu membangun kerukunan juga dapat meningkatkan pelayanan atas berbagai masalah yang berpotensi mengganggu hubungan antarumat beragama. (Baca juga: Serikat Mahasiswa Betawi Beri Anugerahkan Gubernur Inspirasi Indonesia kepada Anies Baswedan)
Ketua FKUB DKI Jakarta Dede Rosyada menambahkan Jakarta mampu meraih penghargaan tersebut karena memenuhi empat variabel penilaian. Di antaranya keharmonisan antarumat beragama, inovasi Pemda dan FKUB, kerja sama dan dukungan antara FKUB dan Pemda, serta kegiatan aktif untuk melakukan pencegahan potensi konflik umat beragama.
“Inovasi yang kita lakukan ialah aktif berkegiatan untuk mengatasi dampak dari pandemi ini. Karena itu, FKUB hadir mendistribusikan bantuan-bantuan dari Pemda maupun perusahaan. Kita sebagai umat manusia lebih mengutamakan kemanusiaan daripada kepentingan pribadi agar kerukunan lintas agama tetap terjalin dengan baik,” ujarnya.
(jon)