1.200 Pengunjung Kawasan Puncak Lakukan Rapid Test Antigen, 17 Orang Reaktif Ada WNA Asal Yaman
loading...
A
A
A
BOGOR - Sebanyak 1.200 pengunjung di kawasan Puncak, Bogor mengikuti rapid antigen selama libur Natal dan Tahun Baru . Dari jumlah tersebut, 17 orang hasilnya dinyatakan reaktif.
"Selama libur Natal dan Tahun Baru total sekitar 1.200 di Puncak yang di- rapid test antigen hasilnya 17 orang reaktif," ungkap Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho, kepada wartawan, Sabtu (2/1/2021). Agus menambahkan, dua orang yang reaktif diantaranya warga negasa asing (WNA) asal Yaman yang akan berwisata di Puncak. Tetapi, temuan terbanyak merupakan warga asal Jakarta.
"Ada dari Cianjur, ada warga asing dari Yaman dua orang kebetulan tinggal di Jakarta berkunjung ke Puncak hasilnya reaktif. Juga ada warga Tanggerang tapi paling banyak warga Jakarta," jelas Agus. (Baca: Selama Libur Tahun Baru 2021, 1.380 Kendaraan Dipaksa Putar Balik dari Kawasan Puncak)
Setiap harinya, lanjut Agus, saat libur Natal dan Tahun Baru pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor hanya menyiapkan sekitar 200 alat rapid test antigen bagi pengunjung kawasan Puncak yang disebar di Posko Gadog dan Posko Rindu Alam.
"Ya memang ini terbatas, jadi pemerintah daerah menyiapkan tidak banyak. Bagi yang tidak bisa dirapid di sini untuk mencari rumah sakit terdekat dirapid kemudian juga pihak hotel atau tempat wisata beberapa menyediakan rapid mandiri," ungkapnya.
Selain itu, ada ribuan kendaraan menuju kawasan Puncak yang tidak bisa menunjukan surat hasil rapid tes antigen diputar balik selama libur Tahun Baru. Terbanyak, yakni pada 31 Desember 2020.
"Memang banyak sekali kendaraan yang diputar balik. Dari data dengan kepolisian pada saat malam Tahun Baru itu ada kurang lebih 1.380 kendaraan yang kita putar balik di Pos Gadog," tambah Agus.
Kemudian, diwaktu yang sama ada sekitar 550 kendaraan diputar balik di kawasan Rindu Alam dari arah Cianjur atau Bandung yang menuju Puncak. Rata-rata kendaraan yang diputar balik karena tidak bisa menunjukan surat hasil rapid tes antigen."Memang rata-rata (kendaran yang diputar balik) tidak bawa surat hasil rapid tes antigen," ucapnya.
"Selama libur Natal dan Tahun Baru total sekitar 1.200 di Puncak yang di- rapid test antigen hasilnya 17 orang reaktif," ungkap Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho, kepada wartawan, Sabtu (2/1/2021). Agus menambahkan, dua orang yang reaktif diantaranya warga negasa asing (WNA) asal Yaman yang akan berwisata di Puncak. Tetapi, temuan terbanyak merupakan warga asal Jakarta.
"Ada dari Cianjur, ada warga asing dari Yaman dua orang kebetulan tinggal di Jakarta berkunjung ke Puncak hasilnya reaktif. Juga ada warga Tanggerang tapi paling banyak warga Jakarta," jelas Agus. (Baca: Selama Libur Tahun Baru 2021, 1.380 Kendaraan Dipaksa Putar Balik dari Kawasan Puncak)
Setiap harinya, lanjut Agus, saat libur Natal dan Tahun Baru pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor hanya menyiapkan sekitar 200 alat rapid test antigen bagi pengunjung kawasan Puncak yang disebar di Posko Gadog dan Posko Rindu Alam.
"Ya memang ini terbatas, jadi pemerintah daerah menyiapkan tidak banyak. Bagi yang tidak bisa dirapid di sini untuk mencari rumah sakit terdekat dirapid kemudian juga pihak hotel atau tempat wisata beberapa menyediakan rapid mandiri," ungkapnya.
Selain itu, ada ribuan kendaraan menuju kawasan Puncak yang tidak bisa menunjukan surat hasil rapid tes antigen diputar balik selama libur Tahun Baru. Terbanyak, yakni pada 31 Desember 2020.
"Memang banyak sekali kendaraan yang diputar balik. Dari data dengan kepolisian pada saat malam Tahun Baru itu ada kurang lebih 1.380 kendaraan yang kita putar balik di Pos Gadog," tambah Agus.
Kemudian, diwaktu yang sama ada sekitar 550 kendaraan diputar balik di kawasan Rindu Alam dari arah Cianjur atau Bandung yang menuju Puncak. Rata-rata kendaraan yang diputar balik karena tidak bisa menunjukan surat hasil rapid tes antigen."Memang rata-rata (kendaran yang diputar balik) tidak bawa surat hasil rapid tes antigen," ucapnya.
(hab)