Selama Libur Tahun Baru 2021, 1.380 Kendaraan Dipaksa Putar Balik dari Kawasan Puncak

Sabtu, 02 Januari 2021 - 11:34 WIB
loading...
Selama Libur Tahun Baru 2021, 1.380 Kendaraan Dipaksa Putar Balik dari Kawasan Puncak
Ribuan kendaraan wisatawan menuju kawasan Puncak, Bogor yang tidak bisa menunjukan surat hasil rapid tes tantigen diputar balik selama libur Tahun Baru 2021.Foto/Putra Ramadhani Astyawan/MNC Portal Indonesia
A A A
BOGOR - Ribuan kendaraan wisatawan menuju kawasan Puncak, Bogor yang tidak bisa menunjukan surat hasil rapid tes tantigen diputarbalik selama libur Tahun Baru 2021. Terbanyak, ribuan kendaraan dipaksa putar balik pada 31 Desember 2020 lalu.

"Memang banyak sekali kendaraan yang diputar balik. Dari data dengan kepolisian pada saat malam Tahun Baru itu ada 1.380 kendaraan yang kita putar balik di Pos Gadog," ungkap Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridho, kepada wartawan, Sabtu (2/1/2021).

Kemudian, diwaktu yang sama ada sekitar 550 kendaraan diputar balik di kawasan Rindu Alam dari arah Cianjur atau Bandung yang menuju Puncak. Rata-rata kendaraan yang diputar balik karena tidak bisa menunjukan surat hasil rapid tes antigen.

"Memang rata-rata (kendaran yang diputar balik) tidak bawa surat rapid antigen," ujar Agus. (Baca: Begini Kondisi Lalu Lintas Kawasan Puncak di Hari Libur Tahun Baru 2021)

Agus menuturkan, hingga kini ada sebanyak 1.200 pengunjung Puncak yang mengikuti rapid test antigen di Posko Gadog dan Posko Rindu Alam. Dari jumlah tersebut, 17 orang hasilnya reaktif, dua orang di antaranya merupakan warga negara asing (WNA) asal Yaman.

"Ada warga Cianjur, ada warga asing dari Yaman dua orang kebetulan tinggal di Jakarta dan berkunjung ke Puncak hasilnya reaktif. Juga ada warga Tangerang tapi paling banyak warga Jakarta," bebernya.

Agus menambahkan, setiap hari saat libur Natal dan Tahun Baru pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menyiapkan 200 alat rapid antigen. Karena jumlahnya terbatas, pengunjung Puncak diminta melakukan rapid antigen secara mandiri.

"Ya memang ini terbatas, jadi pemerintah daerah menyiapkan tidak banyak. Bagi yang tidak bisa dirapid di sini untuk mencari rumah sakit terdekat dirapid kemudian juga pihak hotel atau tempat wisata beberapa menyidiakan rapid mandiri," tutup Agus.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1571 seconds (0.1#10.140)