Tetap Berjualan di Masa PSBB, Camat: Itu Bukan Warga Tanah Abang

Rabu, 13 Mei 2020 - 23:02 WIB
loading...
Tetap Berjualan di Masa PSBB, Camat: Itu Bukan Warga Tanah Abang
Pembeli memilih kurma di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020). Foto/Dok/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II di Jakarta, ditemukan masih adanya pedagang yang membandel membuka lapak dagangannya di Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Menanggapi hal tersebut, Camat Tanah Abang, Yassin Pasaribu, menegaskan pedagang yang bandel berjualan saat PSBB bukanlah penduduk asli setempat.

"Itu pedagang yang bandel berjualan (selama PSBB) bukan warga Tanah Abang," kata Yassin saat dihubungi wartawan, Rabu (13/5/2020). (Baca Juga: Pasar Tanah Abang Masih Tutup, Pedagang Nekat Berjualan)

Yassin menuturkan, kebanyakan pedagang itu mengontrak rumah. Ia juga mengklaim mengetahui detil siapa saja warga yang be-rKTP DKI. Menurutnya, warga yang bukan ber-kartu tanda penduduk (KTP) Jakarta memang sulit diberikan penjelasan mengenai bahaya Covid-19. ( )

"Memang bandel dan susah dikasih tahu kalau mereka. Alasannya susah cari uang kalau tidak berdagang. Tapi kan ini PSBB (pembatasan sosial berskala besar) tidak boleh berkerumunan. Susah dibilangin mereka," tegasnya.

Dia melanjutkan, sejumlah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kecamatan Tanah Abang pun dikerahkan ke lokasi. "Kami sudah kerahkan Satpol PP untuk memeriksa lokasi. Semoga kalau ada yang berjualan, ditindak saja," ucapnya.

Yassin menjelaskan, dirinya tak mengetahui kalau masih ada beberapa pedagang yang berjualan. Bahkan, pihaknya menyarankan pedagang membuka dagangan secara online.

"Jujur saya baru tahu lagi ini. Saya sudah berkali-kali memberi tahu biar mereka tidak berjualan di lokasi. Kan dari pihak lain sudah menyarankan jualan online," sambung Yassin.

Dia menambahkan, kalau ada pedagang yang masih membandel maka akan diberi sanksi teguran. "Akan kami sanksi teguran kalau ketahuan. Kalau masih bandel lagi, nanti dipikirkan apa solusinya yang baik dengan pihak pemerintah," tutupnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)