Simulasi RW Tangguh di Jakarta Utara, Begini Penanganan Saat Terjadi Bencana Banjir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah petugas gabungan bersama warga melakukan simulasi Rukun Warga (RW) Tangguh dalam menghadapi bencana banjir, di RW 015, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara , Selasa (1/12/2020).
Dalam gelaran ini terdiri dari tiga bagian simulasi, yakni persiapan dalam menghadapi bencana, saat terjadi bencana, dan pasca terjadinya bencana.
(Baca juga: Wali Kota Jakut Perintahkan Jajarannya Gerak Cepat Antisipasi Banjir)
Pada bagian persiapan, simulasi dimulai dengan Ketua RW Ali Damanhuri menyaksikan prakiraan cuaca Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan melaporkan prakiraan cuaca kepada pengurus RW hingga RT.
Pada bagian ke dua atau saat terjadi bencana, pengurus RT/RW dan kader berkeliling kampung memberikan peringatan dini kepada warga genangan air mulai meninggi dan warga harus mulai dievakuasi. (Baca juga: BMKG: Waspada Tiga Fenomena Ini Penyebab Bencana Hidrometeorologi di Jakarta)
Sedangkan pada bagian pasca bencana, petugas siap menyimulasikan apel warga dan petugas gabungan sebelum menggelar kerja bakti massal. Warga dan petugas gabungan berkolaborasi membersihkan sisa lumpur dan sampah yang berserakan di lingkungan.
Ketua RW 015 Ali Damanhuri mengatakan, dengan adanya simulasi ini membuat warga semakin tergerak dan mengambil kesempatan untuk berperan bersama petugas gabungan untuk menangani bencana banjir.
“Alhamdulillah warga di sini memang sudah tergerak. Beberapa kali ada bencana pada tahun sebelumnya sudah siaga dan secara mandiri saling membantu satu sama lain. Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir," ucapnya.
Sementara itu, dalam menghadapi bencana banjir dimasa pandemi Covid-19, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memastikan bahwa gelar Tangguh Bencana Banjir saat ini menaati protokol kesehatan yang ada.
“Sekarang ini masa pandemi Covid-19, Tenda pengungsian kita simulasi dengan adanya jaga jarak per keluarga dengan skat. Pengungsian kita perbanyak. 1 sampai 2 lokasi pengungsian asumsinya sesuai dengan jumlah pengungsi,” jelas Ali.
Dalam gelaran ini terdiri dari tiga bagian simulasi, yakni persiapan dalam menghadapi bencana, saat terjadi bencana, dan pasca terjadinya bencana.
(Baca juga: Wali Kota Jakut Perintahkan Jajarannya Gerak Cepat Antisipasi Banjir)
Pada bagian persiapan, simulasi dimulai dengan Ketua RW Ali Damanhuri menyaksikan prakiraan cuaca Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan melaporkan prakiraan cuaca kepada pengurus RW hingga RT.
Pada bagian ke dua atau saat terjadi bencana, pengurus RT/RW dan kader berkeliling kampung memberikan peringatan dini kepada warga genangan air mulai meninggi dan warga harus mulai dievakuasi. (Baca juga: BMKG: Waspada Tiga Fenomena Ini Penyebab Bencana Hidrometeorologi di Jakarta)
Sedangkan pada bagian pasca bencana, petugas siap menyimulasikan apel warga dan petugas gabungan sebelum menggelar kerja bakti massal. Warga dan petugas gabungan berkolaborasi membersihkan sisa lumpur dan sampah yang berserakan di lingkungan.
Ketua RW 015 Ali Damanhuri mengatakan, dengan adanya simulasi ini membuat warga semakin tergerak dan mengambil kesempatan untuk berperan bersama petugas gabungan untuk menangani bencana banjir.
“Alhamdulillah warga di sini memang sudah tergerak. Beberapa kali ada bencana pada tahun sebelumnya sudah siaga dan secara mandiri saling membantu satu sama lain. Mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi banjir," ucapnya.
Sementara itu, dalam menghadapi bencana banjir dimasa pandemi Covid-19, Wakil Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memastikan bahwa gelar Tangguh Bencana Banjir saat ini menaati protokol kesehatan yang ada.
“Sekarang ini masa pandemi Covid-19, Tenda pengungsian kita simulasi dengan adanya jaga jarak per keluarga dengan skat. Pengungsian kita perbanyak. 1 sampai 2 lokasi pengungsian asumsinya sesuai dengan jumlah pengungsi,” jelas Ali.
(thm)