Hanya 9 KK yang Dapat, Warga Warakas Tolak Bansos dari Kemensos

Senin, 11 Mei 2020 - 23:18 WIB
loading...
Hanya 9 KK yang Dapat,...
Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Warakas, Zaenal Arifin di Kelurahan Warakas, Jakarta Utara. Foto: Yohannes Tobing/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Tahap pertama penyaluran bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada masyarakat di wilayah Jabodetabek diklaim telah selesai dibagikan secara merata. Namun, banyak warga yang melapor belum mendapatkan bantuan dari Kemensos. Seperti yang terjadi di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Warakas, Zaenal Arifin mengatakan, ada sekitar 7.023 warga di Kelurahan Warakas yang belum mendapatkan bantuan sosial dari Kemensos. (Baca juga: Militer AS Kembangkan Perangkat Pendeteksi COVID-19 )

"Jadi ini tahapan bantuan presiden melalui Kemensos. Saat kami konfirmasi ke dinas dan sudin. Ini datanya dari provinsi, bukan dari kami. Dari sudin benar 7.023 namun faktanya hanya dapat sembilan. Ini yang menjadi polemik," Kata Zaenal di Kantor Lurah Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/5/2020). (Baca juga: DPR Minta Perketat Protokol Corona dalam Persiapan dan Penyelenggaraan Haji )

Zaenal bingung asal usul muncul hanya 9 KK yang menerima bantuan sosial di 14 RW Kelurahan Warakas. Zaenal bersama anggota LMK dan pengurus RW mengaku sepakat untuk tidak menerima. (Baca juga: Iran Tak Sengaja Merudal Kapal Perangnya, 19 Tentara Tewas )

"Seharusnya tanggal 4 Mei sampai. Saya tanya ada bungkusan merah putih? Tidak ada yang datang. Sudah sepakat kita mau tolak karena buat bingung, enggak masuk nalar (dengan jumlah yang diterima)," jelasnya.

Sebelumnya, dalam bansos tahap pertama di bulan April 2020 lalu, sebanyak 7.023 KK di Kelurahan Warakas sudah menerima bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Yang paling pertama sekali itu tidak ada masalah. Angkanya tepat di 7.023 itu dan dilanjutkan dengan bantuan presiden melalui kemensos ini. Jadi carut marut," Terangnya.

Padahal, menurut Zaenal berdasarkan rekapitulasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Pusdatin Jamsos DKI Jakarta sudah ditetapkan oleh Kemensos. Akan tetapi jumlah penerima merosot drastis hingga tersisa hanya 9 KK menjelang pemberian bantuan dari Kemensos di bulan Mei 2020 ini. LMK Kelurahan Warakas pun sudah mencoba melaporkannya ke tingkat Sudin Sosial Jakarta Utara, Dinas Sosial DKI Jakarta, sampai ke Kementerian Sosial.

Namun hingga berita ini diturunkan, Zaenal mengaku belum ada jawaban yang pasti mengapa penerima bantuan sosial menurun. "Sepertinya data itu carut-marut. Ada yang bilang dari Tapem, dari Kominfo dan sebagainya, katanya.

Zaenal pun bercerita jika masyarakat sudah sangat resah, sebab kelurahan tetangganya sudah ada yang dapat.Sehingga, banyak warga yang berasumsi bahwa RT-RW tuh yang telah memakan. (Baca juga: Mengharukan, 12 Ribu Karyawan yang akan di PHK Membuat Video untuk Maskapai Penerbangan Ini )

"Jadi bagaimanapun kita merasa beban, RT-RW yang disalahkan. Kami mencoba untuk menenangkan masyarakatdengan menggalang dana dan memberikan nasi bungkus kepada masyarakat untuk meredam ini," tuturnya.

LMK Warakas berharap kasus bansos ini bisa diselesaikan dengan segera. Sebab dalam kondisi pandemi dan PSBB, bansos merupakan hal yang sangat dibutuhkan masyarakat. (Baca juga: Kapolsek Palepat Ditikam usai Razia Tambang Emas Ilegal di Bungo Jambi )

"Kita berupaya untuk melaporkan ini ke lurah dan camat dan dinas terkait. Sejauh ini kami minta 2x24 jam apabila tidak ada informasi dari penjelasan dinas. Kami meminta garansi dari pemerintah DKI pada hak kami pada tahapan pertama dan kedua," pungkasnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2025 seconds (0.1#10.140)