Jelang Puncak Musim Hujan, DKI Jakarta Sedang Berusaha Keras Antisipasi Banjir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebut, jelang puncak musim penghujan akhir tahun, seluruh jajarannya sedang berusaha keras melakukan upaya-upaya antisipasi banjir, seperti pengerukan saluran air.
“Kita tidak akan berhenti. Kita akan terus melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya yang bisa kita lakukan adalah melakukan pengerukan kali, sungai, waduk, situ, embung, membersihkan selokan di lingkungan kita semua agar tidak jadi penyumbat aliran air,” ujar Ariza, di Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2020). (Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Intensitas Lebat dengan Periode Pendek Saat Peralihan Musim)
Ariza juga mengingatkan agar penanganan banjir, khususnya pengungsi, harus mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hal yang tidak kalah penting adalah perlu diadakan simulasi penanganan banjir secara intensif di masyarakat.
“Jadi kita harus biasakan simulasi. Di Jepang itu anak-anak sejak usia TK sudah biasa disimulasikan adanya potensi gempa. Jadi masyarakat Jepang itu sejak kecil sampai lansia sudah siap. Warga Jakarta juga pernah ikut merasakan simulasi. Jadi ketika banjir kita semua sudah siap,” kata Ariza.
Ariza menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh jajaran dalam upaya pencegahan banjir. Seperti penyediaan sarana pendukung, diharapkan dapat membantu penanganan banjir. (Baca juga: 5 Hal yang Bantu Tubuh Tetap Sehat dan Bugar selama Musim Hujan)
"Kami atas nama Pemprov DKI dan Gubernur DKI Jakarta sangat apresiasi usaha Wali Kota Jakarta Selatan yang selama ini serius dan sungguh-sungguh melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan banjir di Jaksel," ucap Ariza.
Ariza menyebut Jakarta Selatan mendapat perhatian lebih karena kondisi geografis wilayahnya yang rendah. Untuk itu, semua sumber daya dan alat yang ada perlu dikerahkan untuk meminimalisir dampak musim hujan yang mungkin terjadi.
"Kita tahu bersama, Jakarta dan juga Jakarta Selatan, datarannya rendah. Setiap tahunnya di musim penghujan sebagian besar wilayahnya banjir dan tergenang air. Namun demikian, kita semua terus berupaya semaksimal mungkin dengan sumber daya manusia dan lainnya kita berupaya untuk melakukan kerja-kerja dalam penanganan banjir," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ariza secara simbolis menyaksikan pendistribusikan sejumlah sarana pendukung dalam rangka menghadapi musim penghujan.
Sarana pendukung yang didistribusikan tersebut yaitu 29 perahu jerigen, 29 ring buoy, 58 dayung, 65 ban dalam truk, 13 rompi, 13 topi, 333 buku pedoman untuk OPD, 33.060 buku panduan untuk masyarakat, dan 21.000 masker kain.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, melaporkan kesiapan wilayahnya untuk menghadapi musim hujan. Kesediaan alat seperti pompa stationer, pembangunan sumur resapan, dan alat ukur curah hujan, telah disiapkan. Selain itu, upaya pengerukan langsung pun telah dilakukan di beberapa kali, waduk, serta saluran-saluran air lainnya.
“Kita tidak akan berhenti. Kita akan terus melaksanakan berbagai kegiatan, di antaranya yang bisa kita lakukan adalah melakukan pengerukan kali, sungai, waduk, situ, embung, membersihkan selokan di lingkungan kita semua agar tidak jadi penyumbat aliran air,” ujar Ariza, di Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2020). (Baca juga: BMKG: Waspada Hujan Intensitas Lebat dengan Periode Pendek Saat Peralihan Musim)
Ariza juga mengingatkan agar penanganan banjir, khususnya pengungsi, harus mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Hal yang tidak kalah penting adalah perlu diadakan simulasi penanganan banjir secara intensif di masyarakat.
“Jadi kita harus biasakan simulasi. Di Jepang itu anak-anak sejak usia TK sudah biasa disimulasikan adanya potensi gempa. Jadi masyarakat Jepang itu sejak kecil sampai lansia sudah siap. Warga Jakarta juga pernah ikut merasakan simulasi. Jadi ketika banjir kita semua sudah siap,” kata Ariza.
Ariza menyampaikan apresiasinya atas kerja keras seluruh jajaran dalam upaya pencegahan banjir. Seperti penyediaan sarana pendukung, diharapkan dapat membantu penanganan banjir. (Baca juga: 5 Hal yang Bantu Tubuh Tetap Sehat dan Bugar selama Musim Hujan)
"Kami atas nama Pemprov DKI dan Gubernur DKI Jakarta sangat apresiasi usaha Wali Kota Jakarta Selatan yang selama ini serius dan sungguh-sungguh melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan banjir di Jaksel," ucap Ariza.
Ariza menyebut Jakarta Selatan mendapat perhatian lebih karena kondisi geografis wilayahnya yang rendah. Untuk itu, semua sumber daya dan alat yang ada perlu dikerahkan untuk meminimalisir dampak musim hujan yang mungkin terjadi.
"Kita tahu bersama, Jakarta dan juga Jakarta Selatan, datarannya rendah. Setiap tahunnya di musim penghujan sebagian besar wilayahnya banjir dan tergenang air. Namun demikian, kita semua terus berupaya semaksimal mungkin dengan sumber daya manusia dan lainnya kita berupaya untuk melakukan kerja-kerja dalam penanganan banjir," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ariza secara simbolis menyaksikan pendistribusikan sejumlah sarana pendukung dalam rangka menghadapi musim penghujan.
Sarana pendukung yang didistribusikan tersebut yaitu 29 perahu jerigen, 29 ring buoy, 58 dayung, 65 ban dalam truk, 13 rompi, 13 topi, 333 buku pedoman untuk OPD, 33.060 buku panduan untuk masyarakat, dan 21.000 masker kain.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, melaporkan kesiapan wilayahnya untuk menghadapi musim hujan. Kesediaan alat seperti pompa stationer, pembangunan sumur resapan, dan alat ukur curah hujan, telah disiapkan. Selain itu, upaya pengerukan langsung pun telah dilakukan di beberapa kali, waduk, serta saluran-saluran air lainnya.
(thm)