Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Meningkat Signifikan Usai Libur Panjang

Senin, 16 November 2020 - 14:02 WIB
loading...
Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Meningkat Signifikan Usai Libur Panjang
Pelaksanaan swab test atau uji usap Covid-19. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Jakarta terus mengalami peningkatan selama sepekan terakhir. Bahkan, pada akhir pekan kemarin kasus mencapai di atas angka 1.000 per hari.

Berdasarkan pengamatan, kasus positif Covid-19 dari masa perpanjangan PSBB transisi 8 November lalu terus mengalami peningkatan. Tercatat pada Senin 9 November, kasus positif Covid-19 berada pada angka 539. Namun pada Selasa 10 November, kasus positif Covid-19 meningkat menjadi 746. Kemudian pada Kamis 12 November, kasus melonjak signifikan menjadi 831 kasus.

Selanjutnya pada Jumat 13 November menjadi 887 kasus, pada Sabtu 14 November sempat turun menjadi 821 dan pada Minggu melonjak signifikan menjadi 1.165 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti beserta jajarannya termasuk tim gugus tugas Covid-19 tingkat provinsi Jakarta belum ada yang merespon apa sebab kasus positif Covid-19 di Jakarta kembali meningkat.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak yang juga merupakan seorang dokter itu menguatkan bahwa penyebab peningkatan kasus positif Covid-19 di Jakarta akibat dari libur panjang yang terjadi pada dua minggu lalu. Dimana, masyarakat berkerumun memanfaatkan masa liburan.

"Kerumunanselalu disertai dengan kenaikan jumlah penderita. Ini yang saya kira menjadi faktor penyebab karena cuti panjang kemarin. Itu terjadi karena masyarakat kurang kesadaran atau sangat haus hiburan," kata Gilbert Simanjuntak saat dihubungi, Senin (16/11/2020). ( )

Gilbert khawatir kerumunan yang terjadi beberapa belakangan ini dan dibiarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menimbulkan lonjakan kasus positif Covid-19. Dia berharap hal itu tidak terjadi.

Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, apabila sampai terjadi lonjakan kasus akibat pembiaran kerumunan, masyarakat yang patuh hampir setahun melawan pandemi akan menjadi sia-sia. ( )

"Akhirnya yang jadi korban adalah masyarakat yang patuh melawan pandemi dan tenaga kesehatan. Semoga itu tidak terjadi," pungkasnya.
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1442 seconds (0.1#10.140)