Pemkot Jaksel Apresiasi Terbentuknya Komunitas Peduli Lingkungan JakOne Artri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan mengapresiasi terbentuknya komunitas Peduli Lingkungan JakOne Artri di wilayahnya. Komunitas yang diinisiasi Bank DKI ini dinilai dapat membentuk karakter generasi muda di Ibu Kota menjadi karakter yang lebih peduli lingkungan.
Menurut Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji, adanya komunitas ini akan membantu penanganan masalah lingkungan hidup di wilayahnya. Terutama menyangkut permasalahan sampah.
“Komunitas Peduli Lingkungan JakOne Artri ini akan mengubah pandangan warga terhadap sampah. Di mana selama ini sampah yang dipandang barang bekas pakai menjadi barang yang bernilai ekonomi. Dengan begitu komunitas ini saya yakini akan mengubah prilaku warga terhadap lingkungan,” ujar Isnawa di Jakarta, Senin (16/11/2020).
Adapun Isnawa yang pernah menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI ini mengakui bahwa sampah menjadi salah satu permasalahan Jakarta. Volume sampah ibukota yang mencapai 8.700 ton setiap harinya mau tidak mau dibutuhkan inovasi dan terobosan untuk menanganinya.
Karenanya ia mengapresiasi langkah Bank DKI yang berinisiatif membentuk komunitas yang menurutnya sangat menyentuh masyarakat DKI Jakarta ini. “Saya berharap banyak pihak di Jakarta Selatan untuk dapat bergabung dengan Komunitas JakOne Artri,” imbuhnya. ( )
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menjelaskan, alur kegiatan komunitas JakOne Artri diawali dengan memilah sampah (botol, gelas plastik, kertas dan lain sebagainya) oleh warga, selanjutnya dibawa ke tempat Pengepul Sampah (Mountrash Point) untuk ditimbang dan didata sesuai kategori menggunakan aplikasi JakOne Artri, setelah didata warga akan mendapatkan uang hasil penjualan sampah secara non-tunai melalui aplikasi JakOne Artri.
Setelah sampah terkumpul, pengepul Sampah akan mengirim notifikasi atau meminta pihak Pengusaha Sampah (Mountrash Collection Point) untuk mengambil sampah tersebut. ( )
Di sini sampah akan ditimbang kembali, untuk kemudian hasilnya akan dibayarkan kepada pengepul sampah via aplikasi JakOne Artri secara non-tunai. Untuk pengurus RT, pengurus sekolah, PKK, Pengelola Gedung, Pengurus Karang Taruna dan Pembina Komunitas juga dapat bergabung dalam komunitas JakOne Artri sebagai pengepul sampah.
Terbentuknya komunitas JakOne Artri ini setidaknya akan memberikan tiga manfaat bagi masyarakat, yaitu menjadi sumber penghasilan tambahan, menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, serta upaya menjaga kelestarian bumi secara modern.
Ditambahkannya, Bank DKI akan terus merangkul berbagai komunitas di DKI Jakarta untuk bergabung dengan Komunitas JakOne Artri. Herry menyebutkan siapapun bisa bergabung dengan komunitas JakOne Artri selama telah mendownload aplikasi JakOne Mobile dan JakOne Artri.
Cara bergabung dengan JakOne Artri, menurut Herry cukup mudah. Bagi warga, pengepul sampah, maupun pengusaha sampah yang tertarik dengan komunitas JakOne Artri ini, Herry mempersilahkan untuk dapat mengunjungi situs bit.ly/jakoneartri guna memperoleh informasi persyaratan keikutsertaan.
Menurut Wakil Wali Kota Jakarta Selatan, Isnawa Adji, adanya komunitas ini akan membantu penanganan masalah lingkungan hidup di wilayahnya. Terutama menyangkut permasalahan sampah.
“Komunitas Peduli Lingkungan JakOne Artri ini akan mengubah pandangan warga terhadap sampah. Di mana selama ini sampah yang dipandang barang bekas pakai menjadi barang yang bernilai ekonomi. Dengan begitu komunitas ini saya yakini akan mengubah prilaku warga terhadap lingkungan,” ujar Isnawa di Jakarta, Senin (16/11/2020).
Adapun Isnawa yang pernah menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI ini mengakui bahwa sampah menjadi salah satu permasalahan Jakarta. Volume sampah ibukota yang mencapai 8.700 ton setiap harinya mau tidak mau dibutuhkan inovasi dan terobosan untuk menanganinya.
Karenanya ia mengapresiasi langkah Bank DKI yang berinisiatif membentuk komunitas yang menurutnya sangat menyentuh masyarakat DKI Jakarta ini. “Saya berharap banyak pihak di Jakarta Selatan untuk dapat bergabung dengan Komunitas JakOne Artri,” imbuhnya. ( )
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini menjelaskan, alur kegiatan komunitas JakOne Artri diawali dengan memilah sampah (botol, gelas plastik, kertas dan lain sebagainya) oleh warga, selanjutnya dibawa ke tempat Pengepul Sampah (Mountrash Point) untuk ditimbang dan didata sesuai kategori menggunakan aplikasi JakOne Artri, setelah didata warga akan mendapatkan uang hasil penjualan sampah secara non-tunai melalui aplikasi JakOne Artri.
Setelah sampah terkumpul, pengepul Sampah akan mengirim notifikasi atau meminta pihak Pengusaha Sampah (Mountrash Collection Point) untuk mengambil sampah tersebut. ( )
Di sini sampah akan ditimbang kembali, untuk kemudian hasilnya akan dibayarkan kepada pengepul sampah via aplikasi JakOne Artri secara non-tunai. Untuk pengurus RT, pengurus sekolah, PKK, Pengelola Gedung, Pengurus Karang Taruna dan Pembina Komunitas juga dapat bergabung dalam komunitas JakOne Artri sebagai pengepul sampah.
Terbentuknya komunitas JakOne Artri ini setidaknya akan memberikan tiga manfaat bagi masyarakat, yaitu menjadi sumber penghasilan tambahan, menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, serta upaya menjaga kelestarian bumi secara modern.
Ditambahkannya, Bank DKI akan terus merangkul berbagai komunitas di DKI Jakarta untuk bergabung dengan Komunitas JakOne Artri. Herry menyebutkan siapapun bisa bergabung dengan komunitas JakOne Artri selama telah mendownload aplikasi JakOne Mobile dan JakOne Artri.
Cara bergabung dengan JakOne Artri, menurut Herry cukup mudah. Bagi warga, pengepul sampah, maupun pengusaha sampah yang tertarik dengan komunitas JakOne Artri ini, Herry mempersilahkan untuk dapat mengunjungi situs bit.ly/jakoneartri guna memperoleh informasi persyaratan keikutsertaan.
(mhd)