Antisipasi Banjir, 90% Pompa Air Sudah Diservis Pemprov DKI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta telah memperbaiki (service) 90% pompa air untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengatakan, dari 178 rumah pompa stastioner yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta, 90% telah selesai diperbaiki dan siap digunakan saat banjir.
"Pompa itu kayak mobil, kilometer 20.000 harus diservis, kilometer 50.000 harus diservis. Jadi, pemeliharaan, sekarang sudah 90%," kata Juaini Yusuf saat dihubungi, Kamis (12/11/2020).(Baca juga; Kendalikan Banjir, Pemprov DKI Jakarta Siapkan 5.000 Titik Sumur Resapan Baru )
Juaini menjelaskan, peggunaan pompa air merupakan salah satu cara mempercepat mengatasi genangan banjir. Apalagi letak geografis daerah Jakarta banyak yang cekung dan tidak bisa mengandalkan gravitasi untuk mengatasi genangan tersebut.
Seperti di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat, yang kerap banjir ketika hujan turun. Untuk mengatasi daerah cekungan itu, harus dikerahkan pompa mobile.
"Kalau sampai dalam lingkungan dan pompa mobile tidak bisa masuk, kami kerahkan pompa apung yang bisa digotong dua orang masuk ke gang sempit," ungkapnya.
Adapun jumlah pompa yang ada saat ini dengan pengadaan baru tahun ini, sedikitnya berjumlah 712 unit pompa yang terdiri dari tiga jenis pompa, yakni Pompa Stasioner, Pompa Mobile, dan Pompa Apung.
Untuk pompa Stasioner jumlahnya mencapai 487 unit yang dipasang di 178 lokasi rawan banjir. Sementara pompa mobile sudah tersedia sebanyak 160 unit. Pompa mobile milik Pemda DKI punya kapasitas 400 liter per detik.
Lalu untuk pompa apung sebanyak 65 unit yang telah disebar ke lima wilayah DKI Jakarta. Jadi setiap wilayah DKI Jakarta mendapatkan 13 unit pompa apung.(Baca juga; 13 Pompa Apung Disiapkan Pemkot Jakbar untuk Atasi Genangan Air )
“Tahun ini kita memang ada pengadaan pompa mobile sebanyak 19 unit, tambah sama pompa apung ada 65 unit. Itu yang sekarang, yang sudah siap barangnya tuh,” ungkapnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Juaini Yusuf mengatakan, dari 178 rumah pompa stastioner yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta, 90% telah selesai diperbaiki dan siap digunakan saat banjir.
"Pompa itu kayak mobil, kilometer 20.000 harus diservis, kilometer 50.000 harus diservis. Jadi, pemeliharaan, sekarang sudah 90%," kata Juaini Yusuf saat dihubungi, Kamis (12/11/2020).(Baca juga; Kendalikan Banjir, Pemprov DKI Jakarta Siapkan 5.000 Titik Sumur Resapan Baru )
Juaini menjelaskan, peggunaan pompa air merupakan salah satu cara mempercepat mengatasi genangan banjir. Apalagi letak geografis daerah Jakarta banyak yang cekung dan tidak bisa mengandalkan gravitasi untuk mengatasi genangan tersebut.
Seperti di kawasan Rawa Buaya, Jakarta Barat, yang kerap banjir ketika hujan turun. Untuk mengatasi daerah cekungan itu, harus dikerahkan pompa mobile.
"Kalau sampai dalam lingkungan dan pompa mobile tidak bisa masuk, kami kerahkan pompa apung yang bisa digotong dua orang masuk ke gang sempit," ungkapnya.
Adapun jumlah pompa yang ada saat ini dengan pengadaan baru tahun ini, sedikitnya berjumlah 712 unit pompa yang terdiri dari tiga jenis pompa, yakni Pompa Stasioner, Pompa Mobile, dan Pompa Apung.
Untuk pompa Stasioner jumlahnya mencapai 487 unit yang dipasang di 178 lokasi rawan banjir. Sementara pompa mobile sudah tersedia sebanyak 160 unit. Pompa mobile milik Pemda DKI punya kapasitas 400 liter per detik.
Lalu untuk pompa apung sebanyak 65 unit yang telah disebar ke lima wilayah DKI Jakarta. Jadi setiap wilayah DKI Jakarta mendapatkan 13 unit pompa apung.(Baca juga; 13 Pompa Apung Disiapkan Pemkot Jakbar untuk Atasi Genangan Air )
“Tahun ini kita memang ada pengadaan pompa mobile sebanyak 19 unit, tambah sama pompa apung ada 65 unit. Itu yang sekarang, yang sudah siap barangnya tuh,” ungkapnya.
(wib)