Kendalikan Banjir, Pemprov DKI Jakarta Siapkan 5.000 Titik Sumur Resapan Baru
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta , Juaini Yusuf mengatakan, pada tahun ini menargetkan pembangunan 5.000 titik drainase vertikal atau sumur resapan sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan banjir. Namun, hingga saat ini pembangunan baru mencapai 3.000 titik yang tersebar di lima wilayah.
"Kami baru dapat dua vendor di katalog yang mengerjakan drainase vertikal. Memang kurang. Kami akan tambah vendor lagi agar pengerjaan drainase vertikal bisa lebih banyak," kata Juaini Yusuf saat dihubungi, kamis (12/11/2020). (Baca juga; Banjir Jadi Prioritas Kegiatan Anggaran DKI 2021 )
Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat terlibat dalam pembuatan drainase vertikal atau sumur resapan. Hingga saat ini, pembuatan drainase vertikal hanya dilakukan di kantor pemerintahan milik Pemprov DKI Jakarta.
Selain menambah vendor, Juaini juga akan bekerjasama dengan masyarakat melalui sistem hibah. Masyarakat akan membangun wilayah masing-masing atau halaman rumahnya dengan suplai barang dari Pemprov DKI Jakarta. (Baca juga; Antisipasi Kekeringan, 9 Ribu Ton Pupuk untuk Percepatan Musim Tanam di Tangsel )
Saat ini, lanjut Juaini, pembangunan drainase vertikal hanya dilakukan di aset aset milik Pemprov DKI Jakarta. Seperti di kantor kelurahan, kecamatan , puskesmas, kantor pemerintah kota, dan sebagainya. "Jadi dengan adanya keterlibatan masyarakat, kami harap pembangunan drainase vertikal bisa lebih masif," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan banjir diatasi dengan pembuatan drainase vertikal atau sumur resapan. Drainase vertikal merupakan upaya mengelola air hujan dengan cara ditampung dan diresapkan ke dalam tanah secara alamiah sehingga tidak dilimpaskan ke laut begitu saja. Tak hanya untuk mengatasi banjir, drainase vertikal juga menjadi solusi kekeringan saat musim kemarau, lantaran air hujan yang ditampung tersebut dapat menjadi cadangan air.
Sumur resapan atau vertikal drainase itu bertujuan untuk menghilangkan genangan dan konservasi air serta memadukan air ke dalam gorong-gorong untuk mencegah penurunan muka air tanah. Pada 2019, Pemprov DKI Jakarta telah membangun 1.000 titik drianse vertikal dengan kedalaman dan diameter yang berbeda beda.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
"Kami baru dapat dua vendor di katalog yang mengerjakan drainase vertikal. Memang kurang. Kami akan tambah vendor lagi agar pengerjaan drainase vertikal bisa lebih banyak," kata Juaini Yusuf saat dihubungi, kamis (12/11/2020). (Baca juga; Banjir Jadi Prioritas Kegiatan Anggaran DKI 2021 )
Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat terlibat dalam pembuatan drainase vertikal atau sumur resapan. Hingga saat ini, pembuatan drainase vertikal hanya dilakukan di kantor pemerintahan milik Pemprov DKI Jakarta.
Selain menambah vendor, Juaini juga akan bekerjasama dengan masyarakat melalui sistem hibah. Masyarakat akan membangun wilayah masing-masing atau halaman rumahnya dengan suplai barang dari Pemprov DKI Jakarta. (Baca juga; Antisipasi Kekeringan, 9 Ribu Ton Pupuk untuk Percepatan Musim Tanam di Tangsel )
Saat ini, lanjut Juaini, pembangunan drainase vertikal hanya dilakukan di aset aset milik Pemprov DKI Jakarta. Seperti di kantor kelurahan, kecamatan , puskesmas, kantor pemerintah kota, dan sebagainya. "Jadi dengan adanya keterlibatan masyarakat, kami harap pembangunan drainase vertikal bisa lebih masif," pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan banjir diatasi dengan pembuatan drainase vertikal atau sumur resapan. Drainase vertikal merupakan upaya mengelola air hujan dengan cara ditampung dan diresapkan ke dalam tanah secara alamiah sehingga tidak dilimpaskan ke laut begitu saja. Tak hanya untuk mengatasi banjir, drainase vertikal juga menjadi solusi kekeringan saat musim kemarau, lantaran air hujan yang ditampung tersebut dapat menjadi cadangan air.
Sumur resapan atau vertikal drainase itu bertujuan untuk menghilangkan genangan dan konservasi air serta memadukan air ke dalam gorong-gorong untuk mencegah penurunan muka air tanah. Pada 2019, Pemprov DKI Jakarta telah membangun 1.000 titik drianse vertikal dengan kedalaman dan diameter yang berbeda beda.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(wib)