Pemkab Bekasi Segera Bangun Museum KH Noer Ali, Ulama Kharismatik yang Sangat Disegani
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan membangun museum sejarah pahlawan nasional KH Noer Ali, di area Pondok Pesantren At-Taqwa Putri, Desa Ujung Harapan, Kecamatan Babelan. Saat ini dalam tahap pengkajian dan sedang dikonsultasikan dengan pihak keluarga KH Noer Ali.
”Kita ingin membangun sebuah museum tentang KH Noer Ali. Sedang kita kaji dan sedang dikonsultasikan dengan pihak keluarga,” ujar Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Rabu (11/11/2020).
Pemkab Bekasi berharap keberadaan Museum KH Noer Ali nantinya bisa memberikan banyak informasi kepada masyarakat bagaimana kiprah dan perjuangan sosok ulama pejuang yang dijuluki Singa Karawang-Bekasi itu. Apalagi, sosok KH Noer Ali adalah pahlawan bagi masyarakat Bekasi. (Baca juga: Mengenal Sosok KH Noer Alie Singa Karawang Bekasi)
Eka menjelaskan, Bekasi punya catatan sejarah yang membanggakan. Dari heroisme KH Noer Ali, sastrawan Chairil Anwar terinspirasi membuat karya puisi yang melegenda hingga kini. Daerah Karawang-Bekasi jadi meninggalkan riwayat suatu wilayah yang terletak di Jawa Barat itu pernah lahir seorang ulama dan pejuang kemerdekaan yang ditakuti penjajah.
Pihak keluarga pun menyambut baik rencana Pemkab Bekasi mendirikan museum KH Noer Ali. ”Setelah Kyai (Noer Ali) diangkat sebagai pahlawan nasional, sehingga perlu ada data-data beliau yang harus disimpan di museum dan perjuangannya harus diketahui generasi muda Bekasi,” kata salah seorang putra KH Noer Ali, KH Amin Noer. (Baca juga: Profil Singkat Perjuangan Enam Pahlawan Nasional Baru)
Ketua MUI Kabupaten Bekasi ini mengakui pihak keluarga sudah lama membicarakan rencana pembangunan Museum KH Noer Ali dengan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja. Menurutnya, banyak peninggalan KH Noer Ali yang saat ini keberadaannya terpencar di berbagai tempat yang harus ditarik dan dikumpulkan kembali.
”Banyak peninggalan beliau, seperti benda-benda juga, ada tongkat, golok, termasuk mobil pak kyai, itu ada. Untuk baju-baju pak kyai, kita malah kehabisan, sampai kaos-kaosnya pada rebutan waktu itu,” ungkapnya.
Dokumen sejarah tentang KH Noer Alie terdiri dari beberapa jenis, baik berupa tulisan maupun dokumentasi berupa rekaman tape ceramah dan gambar video. Dokumentasi tersebut dinilai sangat penting karena memiliki nilai sejarah dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan serta pelestarian sejarah perjuangan rakyat Bekasi.
Apalagi KH Noer Ali dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang menjadi “singa” saat masa merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah Belanda dan Jepang.
”Kita ingin membangun sebuah museum tentang KH Noer Ali. Sedang kita kaji dan sedang dikonsultasikan dengan pihak keluarga,” ujar Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja, Rabu (11/11/2020).
Pemkab Bekasi berharap keberadaan Museum KH Noer Ali nantinya bisa memberikan banyak informasi kepada masyarakat bagaimana kiprah dan perjuangan sosok ulama pejuang yang dijuluki Singa Karawang-Bekasi itu. Apalagi, sosok KH Noer Ali adalah pahlawan bagi masyarakat Bekasi. (Baca juga: Mengenal Sosok KH Noer Alie Singa Karawang Bekasi)
Eka menjelaskan, Bekasi punya catatan sejarah yang membanggakan. Dari heroisme KH Noer Ali, sastrawan Chairil Anwar terinspirasi membuat karya puisi yang melegenda hingga kini. Daerah Karawang-Bekasi jadi meninggalkan riwayat suatu wilayah yang terletak di Jawa Barat itu pernah lahir seorang ulama dan pejuang kemerdekaan yang ditakuti penjajah.
Pihak keluarga pun menyambut baik rencana Pemkab Bekasi mendirikan museum KH Noer Ali. ”Setelah Kyai (Noer Ali) diangkat sebagai pahlawan nasional, sehingga perlu ada data-data beliau yang harus disimpan di museum dan perjuangannya harus diketahui generasi muda Bekasi,” kata salah seorang putra KH Noer Ali, KH Amin Noer. (Baca juga: Profil Singkat Perjuangan Enam Pahlawan Nasional Baru)
Ketua MUI Kabupaten Bekasi ini mengakui pihak keluarga sudah lama membicarakan rencana pembangunan Museum KH Noer Ali dengan Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja. Menurutnya, banyak peninggalan KH Noer Ali yang saat ini keberadaannya terpencar di berbagai tempat yang harus ditarik dan dikumpulkan kembali.
”Banyak peninggalan beliau, seperti benda-benda juga, ada tongkat, golok, termasuk mobil pak kyai, itu ada. Untuk baju-baju pak kyai, kita malah kehabisan, sampai kaos-kaosnya pada rebutan waktu itu,” ungkapnya.
Dokumen sejarah tentang KH Noer Alie terdiri dari beberapa jenis, baik berupa tulisan maupun dokumentasi berupa rekaman tape ceramah dan gambar video. Dokumentasi tersebut dinilai sangat penting karena memiliki nilai sejarah dan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan serta pelestarian sejarah perjuangan rakyat Bekasi.
Apalagi KH Noer Ali dikenal sebagai sosok ulama kharismatik yang menjadi “singa” saat masa merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah Belanda dan Jepang.
(thm)