Tingkatkan Pelayanan Publik, Lapas Narkotika Siapkan 6 Perubahan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Klas IIA Jakarta terus berbenah untuk meraih zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Hal itu juga guna memberikan pelayanan maksimal dan lebih baik untuk masyarakat.
Kalapas Narkotika Klas IIA Jakarta, Oga Darmawan mengatakan, demi mewujudkan WBK dan WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), pihaknya menyiapkan enam perubahan.
"Dengan perubahan yang dilakukan, kami ingin mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat," kata Oga di Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, Jalan Bekasi Barat, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (28/10/2020).
Menurut dia, enam perubahan itu mencakup, Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, dan Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Selanjutnya adalah Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
"Semua hal itulah yang kami sampaikan kepada pihak KemenPAN RB selaku Tim Penilai Nasional (TPN)," ujarnya. ( )
Tak hanya melakukan perubahan di beberapa lini, Oga pun akan melakukan inovasi yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik. "Kami juga terus memberikan pengawasan kepada pegawai dan pelayanan pada masa pandemi Covid-19," ungkapnya.
Untuk merealisasikan hal itu, lanjut Oga, pihaknya sudah bekerja sama dengan BNN melalui program bersinar. Dimana ratusan warga binaan telah menjalani rehabilitasi hingga pelatihan untuk bekal mereka bebas nanti.
"Dengan sembuhnya mereka, pastinya membuat mereka kembali ke kehidupan yang nyata," tuturnya. ( )
Atas apa yang dilakukan, Oga pun optimis bahwa Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dapat meraih predikat WBK pada tahun 2020 ini.
"Kami telah memberikan yang terbaik pada Desk Evaluasi kali ini, ini menunjukan keseriusan Lapas Narkotika Jakarta untuk membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM" terangnya.
Sementara itu TPN KemenPAN, Anesia Ribka menambahkan, pihaknya pun menyarankan tentang digitalisasi arsip rekam medis warga binaan. Namun secara keseluruhan, Pembangunan Zona Integritas sudah terinternalisasi dengan baik, inovasi-inovasi yang diciptakan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
"Tetap jaga integritas walaupun pimpinan silih berganti dan jangan hanya saat pembangunan Zona Integritas saja" ujarnya.
Kalapas Narkotika Klas IIA Jakarta, Oga Darmawan mengatakan, demi mewujudkan WBK dan WBBM dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB), pihaknya menyiapkan enam perubahan.
"Dengan perubahan yang dilakukan, kami ingin mewujudkan pelayanan terbaik bagi masyarakat," kata Oga di Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, Jalan Bekasi Barat, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (28/10/2020).
Menurut dia, enam perubahan itu mencakup, Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, dan Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Selanjutnya adalah Penguatan Akuntabilitas, Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
"Semua hal itulah yang kami sampaikan kepada pihak KemenPAN RB selaku Tim Penilai Nasional (TPN)," ujarnya. ( )
Tak hanya melakukan perubahan di beberapa lini, Oga pun akan melakukan inovasi yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas pelayanan publik. "Kami juga terus memberikan pengawasan kepada pegawai dan pelayanan pada masa pandemi Covid-19," ungkapnya.
Untuk merealisasikan hal itu, lanjut Oga, pihaknya sudah bekerja sama dengan BNN melalui program bersinar. Dimana ratusan warga binaan telah menjalani rehabilitasi hingga pelatihan untuk bekal mereka bebas nanti.
"Dengan sembuhnya mereka, pastinya membuat mereka kembali ke kehidupan yang nyata," tuturnya. ( )
Atas apa yang dilakukan, Oga pun optimis bahwa Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dapat meraih predikat WBK pada tahun 2020 ini.
"Kami telah memberikan yang terbaik pada Desk Evaluasi kali ini, ini menunjukan keseriusan Lapas Narkotika Jakarta untuk membangun Zona Integritas menuju WBK/WBBM" terangnya.
Sementara itu TPN KemenPAN, Anesia Ribka menambahkan, pihaknya pun menyarankan tentang digitalisasi arsip rekam medis warga binaan. Namun secara keseluruhan, Pembangunan Zona Integritas sudah terinternalisasi dengan baik, inovasi-inovasi yang diciptakan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.
"Tetap jaga integritas walaupun pimpinan silih berganti dan jangan hanya saat pembangunan Zona Integritas saja" ujarnya.
(mhd)