Persiapan Tatap Muka Sekolah, Guru dan Pendidik di Tangsel Rapid Test

Selasa, 13 Oktober 2020 - 23:07 WIB
loading...
Persiapan Tatap Muka Sekolah, Guru dan Pendidik di Tangsel Rapid Test
Guru dan tenaga pendidik tengah menjalani rapid test Covid-19, Selasa (13/10/2020). Foto: Hambali/Okezone
A A A
TANGERANG SELATAN - Sebagai persiapan sekolah tatap muka , Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menargetkan merapid sebanyak 3.700 guru dan tenaga pendidik. Langkah itu dilakukan secara bertahap dari tingkat SD dan SMP.

Saat ini data Satgas Covid-19 pada Selasa (13/10/2020) mencatat, jika Kota Tangsel berada pada posisi lebih terkendali dari penyebaran Covid-19. Di mana banyak wilayah mulai berstatus zona kuning dan hijau, sedang zona merah hanya berada pada 3 titik di Kelurahan Serpong, Lengkong Gudang, dan Jurang Mangu Barat.

Hal itu memicu optimisme, jika angka penyebaran Covid-19 kian melandai hingga membuka peluang dibukanya kembali aktivitas belajar tatap muka di sekolah. Tentunya dengan mengikuti petunjuk Satgas Provinsi dan pemerintah pusat. (Baca Juga: Baju Iron Man untuk Misi Penyelamatan Diciptakan Ilmuwan Inggris)

"Upaya ini dilakukan untuk mencegah adanya paparan virus Corona pada guru dan karyawan baik SD atau SMP agar saat menjalani tugas pembelajaran jarak jauhnya dalam keadaan sehat," kata Kepala Dindikbud Tangsel, Taryono kepada wartawan.

"Selain memastikan kesehatan guru dan tenaga pendidikan secara berkala, kita juga sekaligus mempersiapkan apabila sekolah tatap muka dibuka kembali," sambungnya. ( )

Pada Senin 12 Oktober 2020 kemarin, rapid test massal dilakukan di SDN Pondok Kacang Barat 03, Pondok Aren. Sebelumnya sekolah-sekolah lain melakukan hal yang sama dengan merapid para guru, pegawai dan tenaga pendidikan lainnya.

"Kita menarget 3.700 orang, dan sudah kita mulai dari beberapa waktu lalu. Al-hamdulillah semua sehat-sehat," ucap Taryono. ( )

Sementara ini, proses pembelajaran siswa di Tangsel masih menggunakan pola Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Di mana teknisnya adalah melalui daring atau online serta luar jaringan (Luring) bagi para siswa yang terkendala penggunaan gawai.

"Walaupun tatap muka diganti dengan PJJ, kita yakin pembelajaran tetap bisa maksimal. Semua telah ada dalam ketentuan di kementerian. Sekalipun ada siswa yang terkendala penggunaan gawai ya kita sudah antisipasi dengan luring itu," jelasnya. (Lihat video: Seorang Warga Bogor Rawat Ratusan Kucing Liar di Masa Pandemi )
(mhd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2010 seconds (0.1#10.140)