Perbaikan Halte, PT Transjakarta: Sebelum Akhir Tahun Selesai
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 46 Halter Transjakarta dirusak , dicorat-coret, hingga dibakar oleh pendemo tolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja pada Kamis 8 Oktober 2020. Adapun perbaikannya secara menyeluruh diperkirakan memakan waktu hingga 2 bulan lamanya.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, setidaknya ada 46 halte yang terdampak saat ada kerusuhan demo pada tanggal 8 Oktober 2020 kemarin itu dengan total kerugian mencapai Rp65 milliar. Maka itu, banyak halte yang belum bisa digunakan karena dalam proses pembersihan dan perbaikan.
"Seluruh halte terdampak kejadian 8 Oktober kemarin diharapkan bisa beroperasi penuh kembali sebelum akhir tahun 2020 mendatang," ujarnya pada wartawan, Sabtu (10/10/2020). (Lihat foto: Kerugian Imbas Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta Mencapai 65M )
Menurutnya, pascaperusakan halte yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab itu, pihaknya bersama Pemprov DKI dan pihak terkait langsung berbenah melakukan pembersihan puing-puing sisa kerusakan di halte-halte terdampak dan mengecat ulang halte. Adapun proses pembersihan diharapkan rampung dalam dua hari ini. ( )
Dia menerangkan, proses perbaikan halte terdampak akan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakannya, begitu juga dengan waktu penyelesaiannya menyesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Targetnya halte dengan kerusakan ringan, seperti kaca pecah dan vandalisme selesai dalam waktu 3 hari.
"Sedangkan halte dengan kerusakan sedang sampai berat diperkirakan selesai dalam waktu 3-4 minggu ke depan. Dan halte yang masuk dalam kategori rusak parah, terutama yang disebabkan hangus terbakardiperlukan waktu lebih lama, 1-2 bulan ke depan," tuturnya. (Lihat video: Situasi Halte Transjakarta Sarinah Pasca Dibakar Massa )
Adapun halte dengan kategori rusak parah, tambahnya, seperti Halte Bundaran HI dan Halte Tosari. Namun, Transjakarta tetap beroperasi untuk terus melayani pelanggan sejak Jumat 9 Oktober kemarin meski ada sejumlah layanan yang harus beroperasi dengan penyesuaian.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, setidaknya ada 46 halte yang terdampak saat ada kerusuhan demo pada tanggal 8 Oktober 2020 kemarin itu dengan total kerugian mencapai Rp65 milliar. Maka itu, banyak halte yang belum bisa digunakan karena dalam proses pembersihan dan perbaikan.
"Seluruh halte terdampak kejadian 8 Oktober kemarin diharapkan bisa beroperasi penuh kembali sebelum akhir tahun 2020 mendatang," ujarnya pada wartawan, Sabtu (10/10/2020). (Lihat foto: Kerugian Imbas Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta Mencapai 65M )
Menurutnya, pascaperusakan halte yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab itu, pihaknya bersama Pemprov DKI dan pihak terkait langsung berbenah melakukan pembersihan puing-puing sisa kerusakan di halte-halte terdampak dan mengecat ulang halte. Adapun proses pembersihan diharapkan rampung dalam dua hari ini. ( )
Dia menerangkan, proses perbaikan halte terdampak akan dilakukan berdasarkan tingkat kerusakannya, begitu juga dengan waktu penyelesaiannya menyesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Targetnya halte dengan kerusakan ringan, seperti kaca pecah dan vandalisme selesai dalam waktu 3 hari.
"Sedangkan halte dengan kerusakan sedang sampai berat diperkirakan selesai dalam waktu 3-4 minggu ke depan. Dan halte yang masuk dalam kategori rusak parah, terutama yang disebabkan hangus terbakardiperlukan waktu lebih lama, 1-2 bulan ke depan," tuturnya. (Lihat video: Situasi Halte Transjakarta Sarinah Pasca Dibakar Massa )
Adapun halte dengan kategori rusak parah, tambahnya, seperti Halte Bundaran HI dan Halte Tosari. Namun, Transjakarta tetap beroperasi untuk terus melayani pelanggan sejak Jumat 9 Oktober kemarin meski ada sejumlah layanan yang harus beroperasi dengan penyesuaian.
(mhd)