Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Puluhan Pegawai di Pemkab Bekasi Positif Covid-19
loading...
Puluhan pegawai ASN dan non-ASN di Pemkab Bekasi terpapar virus corona.Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A
A
A
BEKASI - Puluhan pegawai lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi terkonfirmasi positif Covid-19. Ini diketahui setelah Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 melakukan tes swab secara masif kepada 3.999 ASN (Aparatur Sipil Negara) maupun non-ASN di 23 Kecamatan se-Kabupaten Bekasi.
Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, dari ribuan pegawai yang mengikuti swab, hasilnya ada 25 orang pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.”Sebanyak 25 orang pegawai itu masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) dan sudah kami isolasi,” kata Alamasyah, Kamis (8/10/2020).
Namun, kata dia, dari jumlah tersebut sebanyak 17 orang dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasanya dan 8 orang pegawai lainya masih melakukan isolasi dan pengobatan di lokasi karantina di Bapelkes dan Wisma Kihajar Dewantara yang berada di wilayah Kecamatan Cikarang Utara. (Baca: Kematian Akibat Covid-19 Bertambah, Bogor Batasi Kapasitas Pegawai Kantor)
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten ini menjelaskan, pemeriksaan swab test secara masif ini dilakukan selama dua minggu. Dimana, dari angka tersebut berasal dari berbagai dinas atau organisasi perangkat daerah (OPD). Sehingga dipastikan, kasus positif ini tidak masuk sebagai klaster.”Tidak semua ASN, ada non-ASN juga,” ucapnya.
Dia memastikan, puluhan pegawai yang terkonfirmasi positif corona tersebut bukan klaster, karena dari berbagai instansi. Sebab, setiap dinas ada satu hingga dua orang yang terkonfirmasi positif. Namun, ada dua intansi yang menonjol seperti Dinas Kesehatan ada empat yang positif dan Dinas Kearsipan ada limaorang.
Dari hasil trecking yang dilakukan kepada 25 orang tersebut, lanjut dia, penyebab mereka terpapar karena dari luar dinas atau saat melakukan kegiatan di luar. Hingga saat ini, kata dia, layanan disetiap instansi dipastikan tidak ada yang ditutup sampai saat ini. Namun, pelayanan pemerintah dari setiap instansi masih berjalan seperti biasanya. Hanya saja, protokol kesehatan kembali diketatkan untuk menimalisir adanya penyebaran baru dilingkup pemerintah.
Juru Bicara Satgas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengatakan, dari ribuan pegawai yang mengikuti swab, hasilnya ada 25 orang pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.”Sebanyak 25 orang pegawai itu masuk dalam kategori orang tanpa gejala (OTG) dan sudah kami isolasi,” kata Alamasyah, Kamis (8/10/2020).
Namun, kata dia, dari jumlah tersebut sebanyak 17 orang dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasanya dan 8 orang pegawai lainya masih melakukan isolasi dan pengobatan di lokasi karantina di Bapelkes dan Wisma Kihajar Dewantara yang berada di wilayah Kecamatan Cikarang Utara. (Baca: Kematian Akibat Covid-19 Bertambah, Bogor Batasi Kapasitas Pegawai Kantor)
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten ini menjelaskan, pemeriksaan swab test secara masif ini dilakukan selama dua minggu. Dimana, dari angka tersebut berasal dari berbagai dinas atau organisasi perangkat daerah (OPD). Sehingga dipastikan, kasus positif ini tidak masuk sebagai klaster.”Tidak semua ASN, ada non-ASN juga,” ucapnya.
Dia memastikan, puluhan pegawai yang terkonfirmasi positif corona tersebut bukan klaster, karena dari berbagai instansi. Sebab, setiap dinas ada satu hingga dua orang yang terkonfirmasi positif. Namun, ada dua intansi yang menonjol seperti Dinas Kesehatan ada empat yang positif dan Dinas Kearsipan ada limaorang.
Dari hasil trecking yang dilakukan kepada 25 orang tersebut, lanjut dia, penyebab mereka terpapar karena dari luar dinas atau saat melakukan kegiatan di luar. Hingga saat ini, kata dia, layanan disetiap instansi dipastikan tidak ada yang ditutup sampai saat ini. Namun, pelayanan pemerintah dari setiap instansi masih berjalan seperti biasanya. Hanya saja, protokol kesehatan kembali diketatkan untuk menimalisir adanya penyebaran baru dilingkup pemerintah.
(hab)
Explore More