Pantau Penanganan Covid-19 di Bogor, Kemenkes Minta Hasil Swab Dipercepat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim Task Force Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diketuai oleh Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Kuwat Sri Hudoyo, melakukan kunjungan ke Kabupaten Bogor, dalam rangka pemantauan penanganan Covid-19 di sana. Tim disambut oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor drg. Mike Kaltarina, bersama jajaran yang ada, Selasa (29/9/2020).
Pada kesempatan ini, dr Kuwat meminta Kepala Dinas Kesehatan agar dapat memberikan inovasi baru dalam menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Salah satu contohnya jika pemeriksa swab saat ini dengan hasil seminggu, perlu dipikirkan kembali tindakan lain agar hasil bisa lebih cepat.
“Jika ada kebutuhan yang masih belum tertangani diharapkan Pemda bersurat kepada Kemenkes sehingga bisa dialokasikan. Kita bersinergi bersama untuk meningkatkan angka kesembuhan,” melalui rilis resmi yang diterima, Selasa (29/9/2020). ( )
Kuwat juga menekankan pentingnya peran rumah sakit dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien. “RS harus memiliki rasa. Jangan mengembalikan penderita apabila belum sembuh ya apalagi ada yang sengaja memperpanjang dengan menggunakan kondisi ini, pemerintah setempat harus memperhatikan karena keadaan saat ini butuh alokasi dana yang tepat, kita perlu sadari bahwa tenaga kesehatan harus memiliki waktu istirahat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor drg. Mike Kaltarina mengatakan, saat ini tercatat dari 40 kecamatan di kabupaten Bogor, hanya 1 wilayah hijau yaitu Tanjung Sari, ada 3 wilayah oranye dan sisanya berwarna merah. Beberapa daerah yang memiliki stasiun kereta api seperti Bojong Gede, Cibinong, Cileungsi, Gunung Putri, Sukaraja perlu perhatian khusus karena angka Covid-19 tinggi.
Permasalahan di Kabupaten Bogor menurut drg. Mike Kaltarina yaitu orang tanpa gejala sehingga dinas kesehatan perlu penambahan fasilitas isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala. “Bogor banyak balai atau tempat pertemuan-pertemuan instansi, kalo bisa kami ingin meminjam tempat tersebut. Karena kami kesulitan tempat tidur, selama ini lokasi yang ada hanya di cibinong,” Jelas drg Mieke. ( )
Selain itu, dr. Kuwat meminta Dinkes Kab Bogor mengidentifikasi balai pelatihan yang bisa dimanfaatkan dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Perlu juga dilakukan identifikasi laboratorium yang bisa melakukan PCR, untuk mempercepat keluarnya hasil tes. Berbagai upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kasus, menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.
Pada kesempatan yang sama Kemenkes juga memberikan bantuan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berupa : Masker N95 sebanyak 800 buah, APD 10 set, Paket Bahan Pangan tambahan 100 paket, Flyer A pencegahan Covid-19 sebanyak 200 lembar, Flyer B sebanyak 200 lembar, Poster 100 lembar, Spanduk 2 buah, Masker bedah 250 buah, Hand sanitizer 60 ml sebanyak 36 botol dan Vitamin C 1500 tablet.
Pada kesempatan ini, dr Kuwat meminta Kepala Dinas Kesehatan agar dapat memberikan inovasi baru dalam menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Salah satu contohnya jika pemeriksa swab saat ini dengan hasil seminggu, perlu dipikirkan kembali tindakan lain agar hasil bisa lebih cepat.
“Jika ada kebutuhan yang masih belum tertangani diharapkan Pemda bersurat kepada Kemenkes sehingga bisa dialokasikan. Kita bersinergi bersama untuk meningkatkan angka kesembuhan,” melalui rilis resmi yang diterima, Selasa (29/9/2020). ( )
Kuwat juga menekankan pentingnya peran rumah sakit dalam meningkatkan angka kesembuhan pasien. “RS harus memiliki rasa. Jangan mengembalikan penderita apabila belum sembuh ya apalagi ada yang sengaja memperpanjang dengan menggunakan kondisi ini, pemerintah setempat harus memperhatikan karena keadaan saat ini butuh alokasi dana yang tepat, kita perlu sadari bahwa tenaga kesehatan harus memiliki waktu istirahat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor drg. Mike Kaltarina mengatakan, saat ini tercatat dari 40 kecamatan di kabupaten Bogor, hanya 1 wilayah hijau yaitu Tanjung Sari, ada 3 wilayah oranye dan sisanya berwarna merah. Beberapa daerah yang memiliki stasiun kereta api seperti Bojong Gede, Cibinong, Cileungsi, Gunung Putri, Sukaraja perlu perhatian khusus karena angka Covid-19 tinggi.
Permasalahan di Kabupaten Bogor menurut drg. Mike Kaltarina yaitu orang tanpa gejala sehingga dinas kesehatan perlu penambahan fasilitas isolasi mandiri untuk pasien tanpa gejala. “Bogor banyak balai atau tempat pertemuan-pertemuan instansi, kalo bisa kami ingin meminjam tempat tersebut. Karena kami kesulitan tempat tidur, selama ini lokasi yang ada hanya di cibinong,” Jelas drg Mieke. ( )
Selain itu, dr. Kuwat meminta Dinkes Kab Bogor mengidentifikasi balai pelatihan yang bisa dimanfaatkan dan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Perlu juga dilakukan identifikasi laboratorium yang bisa melakukan PCR, untuk mempercepat keluarnya hasil tes. Berbagai upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka kasus, menekan angka kematian dan meningkatkan angka kesembuhan.
Pada kesempatan yang sama Kemenkes juga memberikan bantuan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor berupa : Masker N95 sebanyak 800 buah, APD 10 set, Paket Bahan Pangan tambahan 100 paket, Flyer A pencegahan Covid-19 sebanyak 200 lembar, Flyer B sebanyak 200 lembar, Poster 100 lembar, Spanduk 2 buah, Masker bedah 250 buah, Hand sanitizer 60 ml sebanyak 36 botol dan Vitamin C 1500 tablet.
(mhd)