Mengenal TMII, Buah Gagasan Ibu Tien Soeharto
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terletak di wilayah Jakarta Timur dan memiliki area seluas kurang lebih 150 hektare, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan kawasan wisata bertema budaya Indonesia. TMII menggambarkan kekayaan budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terbentang dari Sabang hingga Marauke.
Ide awal pembangunan TMII pertama kali dicetuskan oleh mantan Ibu Negara Republik Indonesia (RI), Siti Hartinah atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ibu Tien Soeharto. Saat itu, Ibu Tien Soeharto menginginkan ada taman rekreasi yang menggambarkan keindahan dan keberagaman budaya Nusantara. (Baca juga; TMII, Ragunan dan Jakarta Islamic Center Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 )
Untuk memperkuat rasa nasionalisme, akhirnya pembangunan taman rekreasi yang mengusung keberagaman budaya Nusantara itu pun dimulai pada 30 Juni 1972. Selang 3 tahun berjalan, akhirnya proyek miniatur Indonesia Indah yang dikerjakan oleh berbagai biro arsitek di bawah pengawasan Nusa Consultans akhirnya pembangunan tahan pertama rampung dan diresmikan pada 20 April 1975 oleh Presiden RI ke-2 Soeharto.
Sejak 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia pada 2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. (Baca juga; Jangan Sampai Terbengkalai, Aset Negara Seperti TMII Perlu Dioptimalkan )
Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII. Walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.
Makna TMII
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah proyek untuk mencitrakan Indonesia secara menyeluruh dalam bentuk mini. Taman yang dirancang di atas sebidang tanah yang menggambarkan kebesaran Indonesia ke dalam ukuran kecil.
Terdapat bangunan pokok berupa danau buatan dengan pulau-pulau yang menggambarkan Indonesia. Kepulauan tersebut merupakan bagian terpenting dari TMII dan disebut dengan Miniatur Arsipel Indonesia. (Baca juga; Lama Dipajang di TMII, Kereta Uap Kuno Ini Bisa Hidup Lagi )
Logo dan Maskot
Untuk meningkatlan daya tarik di tengah masyarakat, pada 26 September 2007 diluncurkan logo baru dan brand name. Logo tersebut menggunakan empat warna dasar yakni merah, biru, kuning dan hijau. Merah sendiri melambangkan semangat, biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, kuning melambangkan kekayaan dan keragaman budaya dan hijau mencitrakan kekayaan alam Indonesia. Sementara logo huruf lengkung menggambarkan kedinamisan, keberagaman budaya dan kekayaan alam Indonesia.
Pewarnaan dari merah 't' menuju ke kuning 'i' mengandung filosofi terbit sampai terbenamnya matahari, warna biru mencitrakan waktu saat beraktivitas dari kedinamisan dan warna hijau adalah pencapaian dari sebuah kemakmuran.
Kemudian, grafis bulatan yang berputar tiada henti di atas kedua huruf 'i' melambangkan kesatuan makna dari kata 'Indonesia' dan kata 'Indah' serta mencitrakan TMII sebagai destinasi terbaik untuk lebih melihat dan mengenal keindahan, kekayaan budaya Indonesia dan alam Indonesia.
Maskot dari tokoh wiracarita Ramayana yakni Anjani Putra disingkat NITRA yang merupakan nama lain dari Hanoman menjadi ikon TMII dan berperan sebagai sarana pengenal yang mempunyai makna informatif dengan tujuan agar mudah diingat dan dekat dihati masyarakat Indonesia. NITRA diresmikan secara langsung oleh ibu Tien Soeharto pada ulang tahun TMII ke-16 pada 20 April 1991.
Letak dan Luas
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terletak di Jakarta, Ibu Kota Negara Keasatuan Republik Indonesia. Berjarak sekitar 2 kilometer dari Terminal Kampung Rambutan, 5 kilometer dari Bandara Halim Perdana Kusumah dan 200 meter dan gerbang Tol Jagorawi. Karena letaknya yang strategis membuat para pengunjung dengan mudah mencapainya menggunakan berbagai jenis kendaraan.
TMII yang memikiki luas area sekitar 150 hektare berada di dalam daerah administrasi empat Kelurahan dan tiga Kecamatan, diantaranya, Kelurahan Bambu Apus dan Ceger di Kecamatan Cipayung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramat Jati dan Kelurahan Pinang Ranti di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Ide awal pembangunan TMII pertama kali dicetuskan oleh mantan Ibu Negara Republik Indonesia (RI), Siti Hartinah atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ibu Tien Soeharto. Saat itu, Ibu Tien Soeharto menginginkan ada taman rekreasi yang menggambarkan keindahan dan keberagaman budaya Nusantara. (Baca juga; TMII, Ragunan dan Jakarta Islamic Center Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 )
Untuk memperkuat rasa nasionalisme, akhirnya pembangunan taman rekreasi yang mengusung keberagaman budaya Nusantara itu pun dimulai pada 30 Juni 1972. Selang 3 tahun berjalan, akhirnya proyek miniatur Indonesia Indah yang dikerjakan oleh berbagai biro arsitek di bawah pengawasan Nusa Consultans akhirnya pembangunan tahan pertama rampung dan diresmikan pada 20 April 1975 oleh Presiden RI ke-2 Soeharto.
Sejak 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia pada 2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. (Baca juga; Jangan Sampai Terbengkalai, Aset Negara Seperti TMII Perlu Dioptimalkan )
Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut TMII. Walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.
Makna TMII
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) adalah sebuah proyek untuk mencitrakan Indonesia secara menyeluruh dalam bentuk mini. Taman yang dirancang di atas sebidang tanah yang menggambarkan kebesaran Indonesia ke dalam ukuran kecil.
Terdapat bangunan pokok berupa danau buatan dengan pulau-pulau yang menggambarkan Indonesia. Kepulauan tersebut merupakan bagian terpenting dari TMII dan disebut dengan Miniatur Arsipel Indonesia. (Baca juga; Lama Dipajang di TMII, Kereta Uap Kuno Ini Bisa Hidup Lagi )
Logo dan Maskot
Untuk meningkatlan daya tarik di tengah masyarakat, pada 26 September 2007 diluncurkan logo baru dan brand name. Logo tersebut menggunakan empat warna dasar yakni merah, biru, kuning dan hijau. Merah sendiri melambangkan semangat, biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, kuning melambangkan kekayaan dan keragaman budaya dan hijau mencitrakan kekayaan alam Indonesia. Sementara logo huruf lengkung menggambarkan kedinamisan, keberagaman budaya dan kekayaan alam Indonesia.
Pewarnaan dari merah 't' menuju ke kuning 'i' mengandung filosofi terbit sampai terbenamnya matahari, warna biru mencitrakan waktu saat beraktivitas dari kedinamisan dan warna hijau adalah pencapaian dari sebuah kemakmuran.
Kemudian, grafis bulatan yang berputar tiada henti di atas kedua huruf 'i' melambangkan kesatuan makna dari kata 'Indonesia' dan kata 'Indah' serta mencitrakan TMII sebagai destinasi terbaik untuk lebih melihat dan mengenal keindahan, kekayaan budaya Indonesia dan alam Indonesia.
Maskot dari tokoh wiracarita Ramayana yakni Anjani Putra disingkat NITRA yang merupakan nama lain dari Hanoman menjadi ikon TMII dan berperan sebagai sarana pengenal yang mempunyai makna informatif dengan tujuan agar mudah diingat dan dekat dihati masyarakat Indonesia. NITRA diresmikan secara langsung oleh ibu Tien Soeharto pada ulang tahun TMII ke-16 pada 20 April 1991.
Letak dan Luas
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terletak di Jakarta, Ibu Kota Negara Keasatuan Republik Indonesia. Berjarak sekitar 2 kilometer dari Terminal Kampung Rambutan, 5 kilometer dari Bandara Halim Perdana Kusumah dan 200 meter dan gerbang Tol Jagorawi. Karena letaknya yang strategis membuat para pengunjung dengan mudah mencapainya menggunakan berbagai jenis kendaraan.
TMII yang memikiki luas area sekitar 150 hektare berada di dalam daerah administrasi empat Kelurahan dan tiga Kecamatan, diantaranya, Kelurahan Bambu Apus dan Ceger di Kecamatan Cipayung, Kelurahan Kampung Dukuh di Kecamatan Kramat Jati dan Kelurahan Pinang Ranti di Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
(wib)