Sempat Tertunda karena Covid-19, Pembangunan Infrastruktur Kabupaten Bekasi Dimulai
loading...
A
A
A
BEKASI - Bagian Unit Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah Pemkab Bekasi memastikan proses lelang sejumlah proyek telah memasuki tahap akhir. Maka dari itu pembangunan di Kabupaten Bekasi telah siap kembali dilaksanakan.
Sebelumnya, proses pembangunan terkendala karena ada wabah Covid -19. Kepala Bagian ULP Beni Nugraha menyatakan, sebagian besar proses lelang telah rampung. Selanjutnya proses dikembalikan ke setiap organisasi perangkat daerah untuk direalisasikan dalam bentuk pembangunan."Ada lebih dari 150 pekerjaan yang ditenderkan," kata Beni kepada wartawan Senin (7/9/2020).
Menurut dia, sebagian besar sudah selesai dan ada yang mulai dikerjakan ada juga yang kontrak. Namun sebagian besar telah selesai, hanya kurang dari 30 lagi yang kini tengah dilelangkan. Berdasarkan data yang dihimpun pada laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik terdapat 176 proyek yang ditenderkan.
Jumlah tersebut terbilang menyusut dibanding tahun-tahun sebelumnya lantaran lebih dari 50% anggaran dialihkan untuk penanganan covid-19. Meski berkurang, namun terdapat beberapa proyek infrastruktur yang menggunakan anggaran cukup besar. (Baca: Walk Out saat Paripurna, DPRD DKI Minta Anies Kembalikan Pokir)
Dari jumlah tersebut, terdapat tiga proyek besar; pertama, belanja jasa konsultasi perencanaan dan belanja modal pada pengadaan bangunan gedung museum. Proyek ini merupakan perubahan fungsi Gedung Juang 45 Tambun menjadi Museum Kabupaten Bekasi .
Pembangunan museum ini menelan biaya sebesar Rp36.943.703.000, sekaligus menjadi proyek dengan anggaran terbesar. Kedua, belanja konstruksi pembangunan jembatan Kali Cikarang pada sisi utara Kalimalang di perbatasan Cikarang Barat dan Cikarang Utara dengan pagu anggaran mencapai Rp36.763.398.000.
Ketiga, belanja konstruksi pembangunan jembatan Kali Pelimpah Cikarang pada sisi utara Kalimalang di perbatasan Cikarang Barat dan Utara. Pagu untuk pembangunan jembatan ini sebesar Rp16.998.525.000. Selain itu, terdapat lebih dari 500 pekerjaan lain yang digelar dengan cara penunjukkan langsung.
Pekerjaan dengan nilai anggaran kurang dari Rp200 juta ini telah lebih dulu dikerjakan."Sesuai ketentuan, meski penunjukkan langsung namun tetap kami tayangkan di LPSE sebagai bentuk tranparansi. Sehingga siapapun bisa melihat dengan leluasa," ungkapnya.
Meski begitu, diakui Beni, pelaksanaan tender tahun ini sempat terhambat karena pemerintah tengah fokus pada penanganan Covid-19. Bahkan, lebih banyak pekerjaan yang dipangkas karena anggarannya dialihkan pada penanganan covid-19."Mulai bulan pembangunan infrastruktur sudah mulai berjalan," tegasnya.
Lihat Juga: Banjir Rob 70 Cm Rendam 2 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Muaragembong dan Tarumajaya Lumpuh
Sebelumnya, proses pembangunan terkendala karena ada wabah Covid -19. Kepala Bagian ULP Beni Nugraha menyatakan, sebagian besar proses lelang telah rampung. Selanjutnya proses dikembalikan ke setiap organisasi perangkat daerah untuk direalisasikan dalam bentuk pembangunan."Ada lebih dari 150 pekerjaan yang ditenderkan," kata Beni kepada wartawan Senin (7/9/2020).
Menurut dia, sebagian besar sudah selesai dan ada yang mulai dikerjakan ada juga yang kontrak. Namun sebagian besar telah selesai, hanya kurang dari 30 lagi yang kini tengah dilelangkan. Berdasarkan data yang dihimpun pada laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik terdapat 176 proyek yang ditenderkan.
Jumlah tersebut terbilang menyusut dibanding tahun-tahun sebelumnya lantaran lebih dari 50% anggaran dialihkan untuk penanganan covid-19. Meski berkurang, namun terdapat beberapa proyek infrastruktur yang menggunakan anggaran cukup besar. (Baca: Walk Out saat Paripurna, DPRD DKI Minta Anies Kembalikan Pokir)
Dari jumlah tersebut, terdapat tiga proyek besar; pertama, belanja jasa konsultasi perencanaan dan belanja modal pada pengadaan bangunan gedung museum. Proyek ini merupakan perubahan fungsi Gedung Juang 45 Tambun menjadi Museum Kabupaten Bekasi .
Pembangunan museum ini menelan biaya sebesar Rp36.943.703.000, sekaligus menjadi proyek dengan anggaran terbesar. Kedua, belanja konstruksi pembangunan jembatan Kali Cikarang pada sisi utara Kalimalang di perbatasan Cikarang Barat dan Cikarang Utara dengan pagu anggaran mencapai Rp36.763.398.000.
Ketiga, belanja konstruksi pembangunan jembatan Kali Pelimpah Cikarang pada sisi utara Kalimalang di perbatasan Cikarang Barat dan Utara. Pagu untuk pembangunan jembatan ini sebesar Rp16.998.525.000. Selain itu, terdapat lebih dari 500 pekerjaan lain yang digelar dengan cara penunjukkan langsung.
Pekerjaan dengan nilai anggaran kurang dari Rp200 juta ini telah lebih dulu dikerjakan."Sesuai ketentuan, meski penunjukkan langsung namun tetap kami tayangkan di LPSE sebagai bentuk tranparansi. Sehingga siapapun bisa melihat dengan leluasa," ungkapnya.
Meski begitu, diakui Beni, pelaksanaan tender tahun ini sempat terhambat karena pemerintah tengah fokus pada penanganan Covid-19. Bahkan, lebih banyak pekerjaan yang dipangkas karena anggarannya dialihkan pada penanganan covid-19."Mulai bulan pembangunan infrastruktur sudah mulai berjalan," tegasnya.
Lihat Juga: Banjir Rob 70 Cm Rendam 2 Kecamatan di Kabupaten Bekasi, Muaragembong dan Tarumajaya Lumpuh
(hab)