Ternyata Ini Pemanfaatan Radioaktif Nuklir yang Tidak Banyak Diketahui

Selasa, 03 Maret 2020 - 07:05 WIB
Ternyata Ini Pemanfaatan Radioaktif Nuklir yang Tidak Banyak Diketahui
Ternyata Ini Pemanfaatan Radioaktif Nuklir yang Tidak Banyak Diketahui
A A A
TANGERANG SELATAN - Jika Anda mengalami hidup di tahun 1980-an, tentu tidak asing dengan lampu petromak. Di pinggir-pinggir jalan, setiap ada hiburan dan kala mati listrik, lampu petromak jadi sumber penerangan warga.

Tetapi tahukah Anda, cahaya lampu petromak yang berpendar menyilaukan itu berasal dari sarung lampunya yang mengandung sumber radioaktif Thorium 232.

Pada medio tahun 1950-1980-an, memang sumber radioaktif banyak digunakan sebagai barang konsumen. Seperti jam tangan dan jam dinding menyala, lampu penerangan, hingga untuk pengobatan bagi kanker vagina. (Baca: Paparan Radioaktif Nuklir Caesium 137 Merusak Bagian Organ Tubuh)

Pengawas Senior Radiasi Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Togap Marpaung mengatakan, selain digunakan untuk penerangan, sarung lampu patromak juga biasa digunakan oleh warga mengobati atau mengeringkan koreng.

"Sarung petromak dulu itu sering digunakan untuk mengobati koreng, dalam hitungan hari cepat kering," ujar Togap, di Batan Indah, Setu, Tangerang Selatan, Senin (2/3/2020). (Baca juga: Paparan Radioaktif Nuklir Caesium 137 Merusak Bagian Organ Tubuh)

Memang, banyak masyarakat tidak mengetahui bahwa sarung petromak mengandung sumber radioaktif Thorium 232. Sehingga, jika digunakan berlebih akan sangat berbahaya, karena bisa menyebabkan kerusakan fatal.

"Tapi bagian yang tidak luka dan kotengan juga ikut kering, mati semua. Itu karena diradiasi, karena mengandung Thorium 232. Itu sumber radioaktif yang dibebaskan dari pengawasan Bapeten bersyarat," ungkapnya. (Baca: Heboh, Radiasi Nuklir Baru Ditemukan di Rumah Warga Kompleks Batan Indah)

Selain Thorium 232, sumber radioaktif juga banyak digunakan untuk smoke detektor pada gedung dalam mendeteksi kebakaran. Dulu, sumber banyak digunakan, tetapi sekarang diganti dengan sumber elektronik.

"Lalu ada juga lampu listrik HID. Lampu ini memakai sumber radioaktif Strongsium atau Sr92 dan Thorium 232. Barang-barang itu dulu sempat beredar ramai, tetapi aman. Itu namanya barang konsumen," jelasnya.

Selain itu, ada juga jam tangan memakai Rodium 226. Sumber radioaktif jenis ini, mempunyai paruh waktu hingga 1.024 tahun, dan limbahnya telah dibuang ke Batan. (Baca juga: Puluhan Tahun Bekerja di Radiasi Nuklir, Ini Suka Duka Salah Seorang Pekerja)

"Kemudian pesawat sinar x, itu juga bebas perizinan dengan persyaratan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 29 Tahun 2008 tentang Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi Pengion dan Bahan Nuklir," bebernya.

Sesuai Pasal 72 PP tersebut, disebutkan pengecualian untuk pemanfaatan pembangkit radiasi diatur sebagaimana dimaksud Pasal 70 Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4724 seconds (0.1#10.140)