Kerugian Banjir di Tangerang Rp1,5 Triliun, 6 Orang Meninggal Dunia

Jum'at, 07 Februari 2020 - 16:52 WIB
Kerugian Banjir di Tangerang Rp1,5 Triliun, 6 Orang Meninggal Dunia
Kerugian Banjir di Tangerang Rp1,5 Triliun, 6 Orang Meninggal Dunia
A A A
TANGERANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyatakan kerugian akibat banjir pada awal Januari 2020 lalu mencapai Rp1,5 trilun. Tak hanya itu, enam orang warga meninggal dunia.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, telah melakukan evaluasi penyebab dan dampak banjir yang terjadi di Tangerang pada awal Januari 2020 lalu dan awal Februari ini. Ada beberapa poin penting dalam evaluasi banjir awal Januari 2020 lalu yakni, turap yang jebol, pompa, dan total kerugian material warga.

"Kerugian akibat banjir pada Januari 2020 lalu mencapai Rp1,5 triliun dengan korban jiwa sebanyak enam orang. Untuk kerugian banjir yang terjadi pada awal Februari ini diperkirakan puluhan miliar rupiah," kata Arief kepada wartawan Jumat (7/2/2020).

Arief menuturkan, saat banjir besar pada Januari 2020, kawasan Mutiara Pluit tidak kebanjiran. Namun, awal Februari wilayah itu banjir dan pihaknya pun kembali melakukan kajian lapangan tentang penyebab terjadinya banjir.

"Jadi, PU telah mengkaji, biasanya kalau hujan air larinya kebelakang. Tetapi kemarin tidak bisa, karena Situ Bulakan penuh dan air melimpah ke jalan," tuturnya. (Baca: 3 Hari di Pengungsian, Korban Banjir di Tangerang Mulai Alami Stres Pikiran)

Menurut dia, banjir yang terjadi di kawasan Mutiara Pluit, merupakan banjir bandang. Banjir baru terjadi setelah empat tanggul jebol. Jebolnya tanggul ini, belum termasuk didalam rencana evaluasi banjir Pemkot Tangerang 2020.

"Kalau yang banjir bandang itu, ternyata turap kita cuma sampai perbatasan. Lalu ada tanah pengembang, air masuk dari sana. Makanya yang wilayah sini sudah kering, yang belum itu di belakang Situ Bulakan," ujar Arief.

Untuk mengurangi ketinggian air, Pemkot Tangerang sudah mengerahkan sejumlah unit pompa. Wilayah yang sudah memakai pompa sejak kemarin Mutiara Pluit. Sedang Periuk Damai, pompa baru bisa digunakan.

"Hari ini air surut. Untuk SD, masih diliburkan. Upaya kita masih terus lakukan, yang rencana di sini, ada pompa yang tidak jalan, itu kita akan panggil pengembangnya. Jadi, kondisinya saat itu begitu," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7800 seconds (0.1#10.140)