Anies Minta Cawagub Ikuti Visi Misi
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap dua Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI yakni Ahmad Riza Patria dan Nurmansyah Lubis mengikuti visi-misinya. Setahun lebih tanpa wagub, Anies sempat kesulitan dalam berbagi tugas.
"Siapapun cawagub, dia harus mengikuti visi misi 2017-2022," ujar Anies di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020). (Baca juga: Nurmansyah Lubis Penjual Kopi Kandidat Pendamping Anies Baswedan)
Menurut dia, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik telah menghubunginya soal surat penetapan dua kandidat baru. Surat tersebut akan langsung ditindaklanjuti supaya segera diproses di DPRD DKI.
Tanggung jawab gubernur adalah meneruskan usulan dari partai pengusung (PKS dan Gerindra). Apabila ada usulan dari partai pengusung, gubernur harus meneruskan ke DPRD dan nanti DPRD yang akan berproses.
Anies mengakui selama setahun lebih tanpa sosok wagub, dirinya sempat kesulitan dalam berbagi tugas. Salah satunya acara seremonial yang sulit diwakilkan anak buahnya. “Tapi, kalau dari sisi pekerjaan sih alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan baik,” ujar mantan Mendikbud itu.
Terkait sosok Nurmansyah dan Ahmad Riza Patria, dia enggan menanggapi. Dia menilai partai pengusung telah melakukan kajian dan perencanaan dengan baik untuk menyeleksi kandidat. (Baca juga: Berpengalaman, Riza Patria Dianggap Pantas Dampingi Anies)
Uji Kelayakan dan Kepatutan Digelar Terbuka
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad menyatakan pemilihan wagub tidak cukup tanpa adanya fit and proper test secara terbuka. "Memang hak Gerindra dan PKS untuk mengusulkan nama cawagub, tapi seharusnya prosesnya juga terbuka. Ini sudah berapa lama posisi wagub kosong. Fraksi PSI mendesak DPRD melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka untuk dua nama yang diusulkan," ujar Idris dalam siaran persnya, Senin (20/1/2020).
Menurutnya, publik berhak tahu seperti apa kualitas calon yang diusulkan. Fit and proper test secara terbuka menjadi cara masuk akal untuk menilai siapa yang layak menjadi wagub sebelum voting dimulai. "Kami usulkan semacam public hearing secara live dimana kandidat menjelaskan latar belakang, visinya, dan juga menjawab pertanyaan dari masyarakat," ungkapnya.
"Siapapun cawagub, dia harus mengikuti visi misi 2017-2022," ujar Anies di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2020). (Baca juga: Nurmansyah Lubis Penjual Kopi Kandidat Pendamping Anies Baswedan)
Menurut dia, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik telah menghubunginya soal surat penetapan dua kandidat baru. Surat tersebut akan langsung ditindaklanjuti supaya segera diproses di DPRD DKI.
Tanggung jawab gubernur adalah meneruskan usulan dari partai pengusung (PKS dan Gerindra). Apabila ada usulan dari partai pengusung, gubernur harus meneruskan ke DPRD dan nanti DPRD yang akan berproses.
Anies mengakui selama setahun lebih tanpa sosok wagub, dirinya sempat kesulitan dalam berbagi tugas. Salah satunya acara seremonial yang sulit diwakilkan anak buahnya. “Tapi, kalau dari sisi pekerjaan sih alhamdulillah sejauh ini berjalan dengan baik,” ujar mantan Mendikbud itu.
Terkait sosok Nurmansyah dan Ahmad Riza Patria, dia enggan menanggapi. Dia menilai partai pengusung telah melakukan kajian dan perencanaan dengan baik untuk menyeleksi kandidat. (Baca juga: Berpengalaman, Riza Patria Dianggap Pantas Dampingi Anies)
Uji Kelayakan dan Kepatutan Digelar Terbuka
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad menyatakan pemilihan wagub tidak cukup tanpa adanya fit and proper test secara terbuka. "Memang hak Gerindra dan PKS untuk mengusulkan nama cawagub, tapi seharusnya prosesnya juga terbuka. Ini sudah berapa lama posisi wagub kosong. Fraksi PSI mendesak DPRD melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka untuk dua nama yang diusulkan," ujar Idris dalam siaran persnya, Senin (20/1/2020).
Menurutnya, publik berhak tahu seperti apa kualitas calon yang diusulkan. Fit and proper test secara terbuka menjadi cara masuk akal untuk menilai siapa yang layak menjadi wagub sebelum voting dimulai. "Kami usulkan semacam public hearing secara live dimana kandidat menjelaskan latar belakang, visinya, dan juga menjawab pertanyaan dari masyarakat," ungkapnya.
(jon)