Sekolah Semanggi II Digelar, Menggali Potensi Aset Jakarta untuk Raih Benefit
loading...
A
A
A
Selain itu menurutnya bisa memberikan ide, embrio baru terkait peluang baru untuk mengembangkan Jakarta menjadi kota global. ”Saya senang dengan tema Sekolah Semanggi Batch II ini dan semoga ada pengetahuan baru bagi teman-teman untuk mengakses akses yang diinginkan,” tegasnya.
Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan (BKTKP) PII Soelaeman Soemawinata menuturkan, Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota negara harus dipersiapkan menjadi kota global dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk menjadi kota global, Jakarta harus mampu meningkatkan daya saingnya sebagai pusat finansial dan investasi dunia.
“Secara teori ada 8 syarat yang harus dipenuhi Jakarta untuk menuju kota global. Saat ini yang sudah terpenuhi baru 3 syarat yaitu populasi yang besar, adanya perusahaan multinasional dan dominasi ekonomi nasional,” ungkapnya.
Sedangkan syarat yang belum dipenuhi Jakarta sebagai kota global yaitu terkait belum seragamnya pembangunan di Jakarta (Hi Degree of Urban Development). Kemudian unsur significant and globalized financial sector tidak ada. Selanjutnya unsur well developed transportation infrastructure yang kurang maksimal dan tidak simpel, serta globally influential output of ideas; innovations, or cultural products.
“Jakarta akan tetap strategis terlebih karena berperan sebagai kota global. Sebagai kota terbesar di Indonesia, kata Soelaeman, peran Jakarta akan tetap eksis karena terdapat banyak institusi keuangan dan kantor pusat perusahaan multinasional,” jelas Dewan kehormatan DPP Real Estat Indonesia (REI) yang juga peserta Sekolah Semanggi Batch II ini.
Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan (BKTKP) PII Soelaeman Soemawinata menuturkan, Jakarta setelah tak lagi menjadi ibu kota negara harus dipersiapkan menjadi kota global dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk menjadi kota global, Jakarta harus mampu meningkatkan daya saingnya sebagai pusat finansial dan investasi dunia.
“Secara teori ada 8 syarat yang harus dipenuhi Jakarta untuk menuju kota global. Saat ini yang sudah terpenuhi baru 3 syarat yaitu populasi yang besar, adanya perusahaan multinasional dan dominasi ekonomi nasional,” ungkapnya.
Sedangkan syarat yang belum dipenuhi Jakarta sebagai kota global yaitu terkait belum seragamnya pembangunan di Jakarta (Hi Degree of Urban Development). Kemudian unsur significant and globalized financial sector tidak ada. Selanjutnya unsur well developed transportation infrastructure yang kurang maksimal dan tidak simpel, serta globally influential output of ideas; innovations, or cultural products.
“Jakarta akan tetap strategis terlebih karena berperan sebagai kota global. Sebagai kota terbesar di Indonesia, kata Soelaeman, peran Jakarta akan tetap eksis karena terdapat banyak institusi keuangan dan kantor pusat perusahaan multinasional,” jelas Dewan kehormatan DPP Real Estat Indonesia (REI) yang juga peserta Sekolah Semanggi Batch II ini.
(poe)