11 Karyawan Positif COVID-19, Telkom Bogor Diimbau Tutup Sementara

Sabtu, 29 Agustus 2020 - 07:10 WIB
loading...
11 Karyawan Positif...
Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi Jajaran Forkompinda saat konferensi pers di teras Balai Kota Bogor, Jumat (28/8/2020). Foto/SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memerintah kapada Telkom untuk menutup sementara kantor perwakilan di Bogor menyusul adanya 11 karyawan yang dilaporkan positif COVID-19 . Penutupan diminta hingga 1 September mendatang.

"Kemarin saya sudah ketemu kepala perwakilan Telkom wilayah Bogor untuk menutup sementara kantor Telkom sampai 1 September 2020. Kemudian dilakukan desinfeksi, tracing dan lainnya," kata Ketua Satgas Percepatanan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim di Balai Kota Bogor, Jumat (28/08/2020).

Ia menjelaskan, awalnya ditemukan ada satu pekerja Telkom Bogor positif COVID-19. Temuan itu kemudian dilanjutkan dengan rapid test yang diikuti 200 karyawan. Hasilnya ditemukan 72 orang reaktif. Dari jumlah itu dilakukan swab test dan diketahui 11 orang positif. ( )

"Ada 11 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dari data kita 11 orang itu hanya 1 warga Kota Bogor, selebihnya sedang dicek oleh tim dari wilayah warga mana saja," kata Dedie.

Ia menduga terjadinya penularan dari klaster perkantoran karena sistem sirkulasi udara kurang baik dan durasi bekerja dalam satu ruangan yang cukup lama. Ditambah, kurangnya penerapan protokol kesehatan yang ketat dari perusahaan.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengimbau anak-anak dan juga masyarakat yang lanjut usia (lansia) untuk betul-betul tidak keluar rumah apabila tidak ada hal-hal yang mendesak. Sebab, kasus penularan positif COVID-19 dari klaster rumah tangga menempati urutan tertinggi.

"Ada sekitar 45 keluarga dengan kasus 189 orang positif COVID-19, ini harus kita waspadai. Data menunjukkan bahwa dari yang positif Covid-19 anak-anak dan lansia dengan mobilitas yang tinggi itu terpapar," kata Bima Arya didampingi Jajaran Forkopimda saat konferensi pers di teras Balai Kota Bogor, Jumat (28/08/2020). ( )

Dia menekankan, klaster rumah tangga ini harus diwaspadai karena di transmisi lokal sudah banyak terjadi penularan. Berdasarkan data kasus positif COVID-19 di Kota Bogor selama dua pekan terakhir menunjukkan lonjakan yang cukup tajam. Hal ini diketahui dari mitigasi infeksi dan tracing Pemkot Bogor.

"Dari data swab seluruh kasus positif COVID-19, ada 49% itu berasal dari penelusuran atau tracing orang yang positif. Kemudian orang yang memiliki gejala yang ingin di-swab 24%, swab masif di tempat umum, tempat bekerja, kantor, pasar dan lain-lain ada 18% dan 7% hasil screening warga dari luar kota. Kami menyimpulkan bahwa tes dan tracing kita yang gencar itu menyebabkan lonjakan positif," katanya. Pihaknya sudah menyiapkan payung hukum Perwali Nomor 107 Tahun 2020 mengenai sanksi dari hukuman sosial hingga denda jika warga kedapatan melanggar. "Perwalinya tinggal ditandatangani," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1677 seconds (0.1#10.140)