Kasus Harley Davidson Maut Dihentikan, Kapolres Bogor Kota Siap Dipraperadilkan

BOGOR - Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser menegaskan siap dipraperadilankan oleh Lembaga Pengawasan dan Pengawalan Penegakan Hukum Indonesia (LP3HI) menyusul adanya perdamaian antara antara pihak keluarga korban yang berujung pada penghentian perkara kasus kecelakaan Harley Davidson maut. Kecelakaan ini menewaskan Siti Aisah (50) dan melukai Anya Septia (5), warga Tegallega, Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Minggu (15/12/2029) lalu.

"Saya kira enggak ada masalah (dipraperadilankan). Kita belum terima, silakan saja itu semua mekanisme diatur KUHAP. Kenapa harus bingung, kecuali mereka mau demo, nah itu aneh," katanya saat ditemui di IPB International Convention Center, Baranangsiang, Kota Bogor, Kamis (19/12/2019).

Pihaknya membuka peluang seluas-luasnya bagi masyarakat yang hendak menggugat atau mempraperadilan terkait kasus apapun, termasuk kecelakaan lalu lintas Harley Davidson ini. (Baca juga: Pengendara Harley Davidson Penabrak Nenek di Bogor Dijadikan Tersangka)

"Praperadilan diatur KUHAP kita kok. Nanti dia (pengadilan) akan menilai sah atau tidaknya penangkapan atau penahanan. Kalau misalkan dianggap tidak sah, kita keluarin kemudian kita tangkap lagi, tidak masalah itu. Kalau praperadilan biasa itu," katanya berseloroh.

Sementara itu, Sahroni, suami korban saat dikonfirmasi terkait rencana pencabutan laporan hingga berdamai dengan pelaku mengaku tak ingin membahas atau mengungkit kembali kasus kecelakaan yang menimpa istrinya. (Baca juga: Diduga Tertabrak Moge, Seorang Nenek di Bogor Meninggal Dunia )

"Maaf pak, saya sudah enggak mau bahas apa-apa lagi. Tolong jangan ganggu yah pak, semua sudah selesai," ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp.