Sejumlah Titik Kemacetan yang Harus Jadi Perhatian 3 Cagub Jakarta
loading...
A
A
A
Sedangkan pada jam pulang kerja, pemasangan serupa tampak di Jalan HR Rasuna Said-Mampang dan Jalan Dr Saharjo-Jalan Prof DR Soepomo-Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan di Jalan HR Rasuna Said pada sekira pukul 17.00 WIB hingga sekira pukul 19.00 WIB mengalami kemacetan di sejumlah titik, yaitu mulai dari sekitar jalan depan Epicentrum, Kolong Jalan Raya Casablanca, seberang Kantor Kemenkes, lalu Underpass Mampang, dan sekitar Kantor Imigrasi Jaksel hingga ke Pejaten Mall.
Kemudian di Jakarta Barat, wilayah Grogol, Jalan Daan Mogot, macet selalu terjadi di saat jam-jam sibuk. Kemacetan terjadi karena meningkatnya volume kendaraan pada jam pulang kantor. Ditambah lagi, banyaknya kendaraan yang berputar balik di sejumlah titik putar balik yang letaknya tak begitu jauh.
Selain itu, adanya pertemuan arus lalu lintas di sejumlah titik persimpangan jalan utama. Ada juga karena titik lampu merah yang lokasi pun tak berjauhan pula.
Di Jalan Prof DR Soepomo-Jalan Raya Pasar Minggu juga mengalami kemacetan, mulai dari Jalan Dr Saharjo, Kolong Jalan Casablanca, Pertigaan Jalan Tebet Raya, Traffic Light Pancoran, Traffic Light Kalibata, hingga ke Pasar Minggu.
Selain sejumlah hal di atas, kemacetan juga terjadi karena di kawasan tersebut terdapat proyek galian, baik itu untuk revitalisasi trotoar hingga penataan kabel utilitas.
Sebelumnya Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) berencana membuat inovasi untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
"Kita mungkin akan coba berinovasi membuat perahu melintasi 13 sungai di Jakarta. Kemudian juga perluasan yang namanya flyover masih dibutuhkan secara reality ya," tutur Kang Emil, dalam debat perdana Pilkada 2024, Minggu (6/10/2024).
Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan, Transjakarta tidak cukup dalam upaya mengatasi kemacetan di Jakarta. Menurutnya diperlukan Transjabodetabek untuk mengatasi permasalahan dari wilayah aglomerasi atau penyangga Jakarta.
"Transjakarta tak cukup mengatasi menyelesaikan persoalan macet di Jakarta, aglomerasi telah ada. Maka yang harus dilakukan adalah TransJabodetabek," katanya.
Berdasarkan pantauan di Jalan HR Rasuna Said pada sekira pukul 17.00 WIB hingga sekira pukul 19.00 WIB mengalami kemacetan di sejumlah titik, yaitu mulai dari sekitar jalan depan Epicentrum, Kolong Jalan Raya Casablanca, seberang Kantor Kemenkes, lalu Underpass Mampang, dan sekitar Kantor Imigrasi Jaksel hingga ke Pejaten Mall.
Kemudian di Jakarta Barat, wilayah Grogol, Jalan Daan Mogot, macet selalu terjadi di saat jam-jam sibuk. Kemacetan terjadi karena meningkatnya volume kendaraan pada jam pulang kantor. Ditambah lagi, banyaknya kendaraan yang berputar balik di sejumlah titik putar balik yang letaknya tak begitu jauh.
Selain itu, adanya pertemuan arus lalu lintas di sejumlah titik persimpangan jalan utama. Ada juga karena titik lampu merah yang lokasi pun tak berjauhan pula.
Di Jalan Prof DR Soepomo-Jalan Raya Pasar Minggu juga mengalami kemacetan, mulai dari Jalan Dr Saharjo, Kolong Jalan Casablanca, Pertigaan Jalan Tebet Raya, Traffic Light Pancoran, Traffic Light Kalibata, hingga ke Pasar Minggu.
Selain sejumlah hal di atas, kemacetan juga terjadi karena di kawasan tersebut terdapat proyek galian, baik itu untuk revitalisasi trotoar hingga penataan kabel utilitas.
Sebelumnya Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) berencana membuat inovasi untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
"Kita mungkin akan coba berinovasi membuat perahu melintasi 13 sungai di Jakarta. Kemudian juga perluasan yang namanya flyover masih dibutuhkan secara reality ya," tutur Kang Emil, dalam debat perdana Pilkada 2024, Minggu (6/10/2024).
Cagub Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menegaskan, Transjakarta tidak cukup dalam upaya mengatasi kemacetan di Jakarta. Menurutnya diperlukan Transjabodetabek untuk mengatasi permasalahan dari wilayah aglomerasi atau penyangga Jakarta.
"Transjakarta tak cukup mengatasi menyelesaikan persoalan macet di Jakarta, aglomerasi telah ada. Maka yang harus dilakukan adalah TransJabodetabek," katanya.