2 Anak Tewas Tenggelam, 1 Lagi Kegiatan Pramuka

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 15:22 WIB
loading...
2 Anak Tewas Tenggelam,...
Dua anak tewas tenggelam di lokasi berbeda pada Kamis, 3 Oktober 2024 dan Jumat (4/10/2024). Satu di antaranya lagi kegiatan Pramuka. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Dua anak tewas tenggelam di lokasi berbeda pada Kamis, 3 Oktober 2024 dan Jumat (4/10/2024). Satu di antaranya lagi kegiatan Pramuka.

Peristiwa pertama terjadi di kali depan Pasar Kemayoran, Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat pada hari ini. Seorang bocah tenggelam di lokasi.

Menurut informasi yang diunggah oleh media sosial Info Jakarta Pusat, diduga bocah yang tenggelam tersebut diduga usai jatuh saat tertidur. "Kejadian tersebut, diduga bocah tersebut terjatuh saat tertidur di tanggul kali depan Pasar Kemayoran," tulis akun media sosial @info_jakartapusat.

Melihat kejadian tersebut, warga langsung mengevakuasi tubuh korban dan memberikan pertolongan. Tampak dari video yang beredar, warga menggunakan tangga untuk melakukan evakuasi.





Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit terdekat untuk ditindak lanjuti. Namun, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.

Sementara itu, pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) berinisial MF (11) tewas tenggelam di Sungai Cibeet, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Kamis 3 Oktober 2024. Korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Berawal ketika polisi mendapat informasi adanya pelajar yang tenggelam di Sungai Cibeet. "Anggota piket dengan melakukan pengecekan ke lokasi sungai tersebut," kata Kapolsek Tanjungsari Iptu Rustami dalam keterangannya, Jumat (4/10/2024).

Di lokasi, polisi mendapatkan keterangan bahwa peristiwa itu terjadi dalam kegiatan Pramuka Jelajah Alam. Guru atau pembina pendamping kegiatan berinisial AG mengatakan terdapat 83 pelajar kelas 5 dan kelas 6 yang mengikuti kegiatan tersebut.

"Kegiatan Pramuka Jelajah Alam tersebut rute yang dilalui tersebut ada 4 pos," jelasnya.

Pada saat itu, kegiatan dilaksanakan sekitar pukul 13.30 WIB dimulai dari sekolah ke Pos 1 yang berada di Kampung Sirna Bakti dengan diikuti oleh pembina pendamping AG dan RS. Setelah semua pelajar selesai dari Pos 1, mereka melanjutkan ke Pos 2.

"Akan tetapi pada saat perjalanan menuju ke Pos 2, pelajar laki-laki yang berjumlah 4 orang yang salah satunya korban MF keluar dari rute perjalanan dan berinisiatif turun ke sungai," jelasnya.

Pendamping RS yang melihat anak-anak tersebut turun ke pinggiran sungai sempat memperingatkan mereka untuk tidak ada yang turun ke air. "Tidak lama kemudian, AG melihat anak laki-laki sudah bermain di air kemudian meniupkan peluit dan memerintahkan untuk tidak bermain air," ungkapnya.

Lalu, AG yang turun dan mendekat mendapat kabar dari salah satu pelajar bahwa ada yang tenggelam. Sontak, AG berlari memberikan pertolongan kepada empat pelajar yang bermain di sungai tersebut.

"AG berhasil menyelamatkan 3 orang siswa akan tetapi MF sudah tenggelam dan AG juga sudah tidak kuat lagi untuk melakukan pertolongan. Kemudian AG meminta tolong dan pada saat itu ada salah satu warga yang tidak diketahui namanya langsung menyelamatkan MF ke daratan dan melakukan pertolongan pertama," bebernya.

Namun, nyawa MF tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban sudah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

"Korban sudah dimakamkan secara layak oleh pihak keluarga dan tidak berkenan dilakukan autopsi. Namun pihak Polsek Tanjungsari masih melakukan investigasi terkait hal ini," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1601 seconds (0.1#10.140)