Asal Usul Lubang Buaya yang Jadi Tempat Pembuangan Jenazah Korban G30S PKI

Selasa, 01 Oktober 2024 - 07:32 WIB
loading...
Asal Usul Lubang Buaya...
Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin melihat lubang buaya usai memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2020 di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis, 1 Oktober 2020. FOTO/DOK.SINDOnews/ARIF JULIANTO
A A A
JAKARTA - Asal usul Lubang Buaya menarik untuk dibahas mengingat tempat tersebut adalah saksi bisu tragedi Gerakan 30 September/PKI ( G30S/PKI ) pada 1965.

Nama Lubang Buaya merujuk pada sumur tua di daerah Pondok Gede yang digunakan untuk membuang jenazah para korban. Tempat ini telah dijadikan monumen untuk mengenang para pahlawan revolusi yang gugur, dan peristiwa di Lubang Buaya masih menjadi bagian penting dalam sejarah nasional Indonesia.

Sebenarnya, Lubang Buaya adalah nama tempat yang sudah ada sebelum peristiwa G30S/PKI. Namun karena sering dikaitkan dengan tragedi G30S, membuat Lubang Buaya dianggap sebagai nama sumur tua yang berisikan mayat petinggi militer.



Penamaan Lubang Buaya ini disesuaikan dengan nama lokasi ditemukannya sumur tersebut, yakni di wilayah Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Kota Jakarta Timur.

Asal Usul Lubang Buaya

Sebelum Lubang Buaya dikenal diidentifikasi sebagai sumur tua. Istilah Lubang Buaya sebenarnya merujuk pada legenda masa lalu yang menyebutkan jika di wilayah tersebut dulunya terdapat banyak buaya putih.

Sedangkan dalam referensi lain disebutkan jika penamaan Lubang Buaya diberikan karena wilayah tersebut dulunya merupakan rawa yang ditinggali oleh banyak buaya.

Dengan beredar luasnya cerita tersebut, maka semakin lekat pula penyebutan Lubang Buaya untuk daerah ini.

Nama Lubang Buaya kemudian menjadi sangat terkenal setelah peristiwa G30S. Lubang Buaya digunakan sebagai simbol dari kekejaman yang dilakukan oleh PKI dalam narasi resmi pemerintah.

Sekarang, di lokasi ini berdiri Lapangan Peringatan Lubang Buaya dengan Monumen Pancasila dan terdapat museum sampai sumur kecil yang menjadi saksi bisu tempat ditemukannya korban G30S.

Bukan hanya itu, melainkan di kawasan ini juga ada rumah sebagai lokasi 7 Pahlawan Revolusi disiksa kemudian dibunuh. Terdapat juga mobil lama yang digunakan sebagai pengangkut para korban pemberontakan G30S.

Itulah asal usul Lubang Buaya yang menjadi tempat pembuangan jenazah 7 petinggi militer pada saat peristiwa G30S PKI.

Tujuh perwira ini adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)