Warning! Kasus TBC di Jakarta Tembus 30 Ribu

Rabu, 11 September 2024 - 14:47 WIB
loading...
Warning! Kasus TBC di...
Warning! Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat adanya kasus tuberkulosis (TBC) di tahun 2024 mencapai 30 ribu kasus, pada Rabu (11/9/2024). Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Warning! Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat adanya kasus penyakit tuberkulosis (TBC) di tahun 2024 mencapai 30 ribu kasus. Penghitungan tersebut dilakukan dari bulan Januari hingga Juli 2024.

"Untuk tahun ini 2024, sepanjang 2024, kami menemukan kasus baru per semester pertama itu 30 ribu. Jadi emang yang paling penting TB itu menemukan kasus baru," kata Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati kepada wartawan, Rabu (11/9/2024).

"Karena penting kalau kita ketemu kasus, kami bisa investigasi lagi siapa kontak eratnya. Sehingga prinsipnya memutus tali penularan. Jadi selalu yang penting untuk disampaikan dan kita kejar adalah penundaan kasus," ujar dia.



Sementara itu Ani mengatakan, pihaknya juga sempat mencanangan Kampung Siaga TBC, dengan target 2030 Jakarta bebas dari TBC. Terdapat 267 RW di 267 kelurahan Jakarta yang ikut dalam pencanangan kampung siaga TBC.

"Jadi secara nasional kita punya target bahwa di 2030 tidak ada lagi kasus TB baru, maka kita masif kan dan berbasis komunitas dalam bentuk kampung siaga TBC. Supaya masyarakat dan komunitas, bersama dengan kami bisa mengendalikan TBC di lingkungan masing-masing," ujar dia.

"Kita buat beberapa, ada 267 RW di 267 kelurahan. Jadi kita ambil 1 RW di setiap kelurahan untuk kita piloting sebagai kampung siaga TBC. Nanti kalau sudah berhasil akan kita lakukan di setiap RW sehingga diharapkan pengendalian TBC akan lebih masif," pungkas dia.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyambangi RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Peninjauan itu dilakukan untuk melihat layanan Tuberculosis Multi Drug Resistance (TB MDR), layanan luka bakar terpadu, dan layanan stroke. Dalam kesempatan itu, Heru mengungkap kasus TBC di Jakarta saat ini cukup tinggi.

"Jadi data yang ada mengenai TB di DKI cukup tinggi, artinya namanya TB manusia yang bergerak hilir mudik, jadi tidak hanya bisa tertular berada di Jakarta saja, tapi kita tidak tahu mereka beraktivitas di mana. Maka dari itu perlu kerja sama sekali lagi wilayah Jakarta dengan daerah lainnya, seperti Bekasi, Depok, Tangerang," kata Heru, Rabu (11/9/2024).

Berdasarkan data 2023, kata Heru, kasus TBC mencapai 60.000 penderita. Ia mengimbau agar masyarakat penderita TBC disiplin dalam proses pengobatan.

"2023 data yang ada untuk mengatasi TB adalah 60 ribu kasus penderita TB. Nah ini kenapa, yang pertama TB itu harus dirawat dengan kurun waktu tertentu minimal 6 bulan. Ini sangat tergantung dari disiplinnya pasien. Setelah terkena TB tentunya mereka pasien wajib mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter selama 6 bulan," ucapnya.

Heru menambahkan, untuk 2024 kasus aktif TBC kurang lebih 60.000 kasus baik dalam pengobatan dan rentan. "Ya kurang lebih segitu. Yang aktif ya. Yang 60.000 yang terdata di kita yang aktif dalam proses pengobatan. Ada yang rentan (resisten)," ungkapnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0758 seconds (0.1#10.140)