PLN Resmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Pertama di Tangerang

Senin, 28 Oktober 2019 - 20:48 WIB
PLN Resmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Pertama di Tangerang
PLN Resmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Pertama di Tangerang
A A A
TANGERANG - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di ruang terbuka Aeon Mall, Kabupaten Tangerang. Selain SPKLU di Kabupaten Tangerang , PLN juga meresmikan sebanyak delapan unit SPKLU lainnya yang tersebar, di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Bali Selatan.

Plt Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani mengatakan, peresmian SPKLU ini menjadi komitmen PLN dalam mendukung energi bersih dan Perpres tentang Mobil Listrik. "Jadi hari ini ada sembilan unit SPKLU yang secara serentak di-launching. Di Aeon ini, ada dua yang tipe DC 25 kw medium charging dan satu AC 25 kw medium charging," kata Sripeni kepada SINDOnews di Aeon Mall pada Senin (28/190/2019).

SPKLU selanjutnya berada di PLN pusat, dan Bandung 50 kw. Bali ada dua unit, yaitu tipe AC dengan 22 kw medium charging, dan UID ada tiga unit ultrafalse charging ada di DKI Jakarta dengan pengisian tercepat 15 menit.

"Satu untuk 50 kw SC dan medium charger 55 kw. Jadi, totalnya ada 9 unit SPKLU. Ini merupakan sebagai komitmen dari PLN untuk menyediakan energi yang bersih," tegasnya.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan ESDM, Rida Mulyana sangat mengapresiasi langkah PLN dalam menyukseskan Perpres No 55/2019 dengan menjalin kerja sama pihak swasta."Manfaat mobil listrik ini, salah satunya untuk mengurangi ketergantungan kita terhadap BBM. Dengan mobil listrik, polutan yang dibakar BBM oleh kendaraan bermotor dapat berkurang drastis," kata Rida.

Rida juga menyampaikan, pihaknya sedang berencana membuat turunan Perpres itu, untuk memudahkan pengadaan mobil listrik ini dengan Permen yang meliputi tiga hal, yakni safety, pola bisnis, dan tarifnya. "Khusus untuk PLN, keberadaan SPKLU ini adakah kunci suksesnya mobil listrik. Dengan banyaknya SPKLU, pengguna mobil listrik akan semakin mudah mengechas," jelasnya.

Dia pun mencontohkan keberhasilan negara yang telah menerapkan teknologi mobil listrik yakni, Belanda. Di negara Kincir Angin itu, kendaraan listrik dapat optimal, karena ada sebanyak 34.000 SPKLU yang bisa dipakai.

Sedangkan di Indonesia, SPKLU baru ada 30 unit dan yang dimiliki oleh PLN baru 9 unit. Pemerintah pun masih menggodok besaran tarif SPKLU itu, mulai Rp1.400-1.650/kwh.

General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Banten, Doddy Pangaribuan menambahkan, untuk wilayah Banten, PLN baru punya SPKLU satu di Aeon Mall, Kabupaten Tangerang. "Di Banten, kendaraan listrik ada 20 unit. Harganya pun mahal, bisa 2-3 kali dari mobil biasa. Ini jadi kendala," ujarnya.

Doddy menjelaskan, SPKLU ini memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi, karena tertanam di tanah. Sehingga, cukup aman meski ada gangguan, seperti hujan dan petir.

"Ini enggak pakai petugas. Kita pakai aplikasi HP bayarnya. Belinya pakai aplikasi. Enggak ada lagi casnya. Untuk tarif masih digodok, untuk diketahui, sampai akhir tahun PLN mengenai biaya Rp1 per sekali ngecas," jelasnya.

Sementara itu, sopir taksi Blue Bird Jepri sangat senang. Dia mengaku, taksi listrik ini punya tingkat keiritan yang lebih baik ketimbang mobil yang dengan konsumi BBM."Kalau full bisa sampai jarak 400 Km. Untuk kecepatan, sama seperti bensin, 160 Km juga bisa. Nge-charge 2 jam maksimal," ungkapnya.

Jepri mengaku sudah 17 tahun menjadi sopir taksi. Setelah mencoba taksi listrik ini, dirinya mengaku bisa menghemat pengeluaran BBM sebesar Rp40.000 dengan mobil listrik ini.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6000 seconds (0.1#10.140)