Kanalisasi Belum Urai Kemacetan, One Way Jalur Puncak Kembali Diberlakukan

Minggu, 27 Oktober 2019 - 16:04 WIB
Kanalisasi Belum Urai Kemacetan, One Way Jalur Puncak Kembali Diberlakukan
Kanalisasi Belum Urai Kemacetan, One Way Jalur Puncak Kembali Diberlakukan
A A A
BOGOR - Hari pertama uji coba sistem kanalisasi 2-1 yang digadang-gadang sebagai solusi mengatasi kemacetan menggantikan one way di Jalur Puncak, Bogor, ternyata masih belum efektif, Minggu (27/10/2019). Pasalnya, uji coba sistem kanalisasi hingga pukul 14.00 WIB, terbukti tak mengurai, bahkan mengatasi kemacetan, yang ada hanya menambah beban kapasitas jalan karena volume kendaraan dari kedua arah, khususnya dari Puncak ke Gadog-Bogor-Jakarta terus melonjak.

Akhirnya kepolisian yang memiliki diskresi kembali memberlakukan one way (satu arah/buka tutup). Berdasarkan pantauan, sistem one way dengan memprioritaskan kendaraan dari arah Puncak menuju Jakarta dimulai pukul 14.30 WIB dan hingga saat ini pukul 15.23 WIB masih berlangsung.

Meski one way diberlakukan, arus lalu lintas di jalur Puncak masih tetap macet atau merayap dengan kecepatan laju kendaraan 0-5 Km/jam. Bahkan tak sedikit pengunjung Taman Safari Indonesia dan Agro Wisata Gunung Mas mengambil jalur alternatif.

"Saya kira meski macet parah, one way benar-benar dihapus dan digantikan kanalisasi ternyata pihak kepolisian tetap memberlakukan one way. Kalau begini sama saja bohong," ujar Wawan (45), warga Bukit Cimanggu City, Kota Bogor saat ditemui di Simpang Taman Safari Indonesia, Cisarua, terjebak kemacetan parah.

Hal senada diungkapkan, Iding (40), sopir angkot Cisarua-Sukasari. Dia mengaku sudah lebih dari tiga jam terjebak kemacetan. "Biasanya dari Cisarua ke Gadog kalau macet gini hanya 2 jam. Ini sejak ada kanalisasi kemudian one way kembali diberlakukan tetap saja, malah makin parah macetnya," ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Bogor AKBP Kapolres Bogor AKBP M Joni usai meninjau proses uji coba sistem rekayasa lalu lintas baru dalam mengatasi kemacetan jalur Puncak berupa kanalisasi 2-1."Iya nanti kita lihat, misalkan Sabtu-Minggu, bahkan libur panjang terjadi overload volume kendaraannya, anggaplah jumlah kendaraan saat weekend itu 50.000, ternyata pada libur panjang menjadi 75.000, maka terjadi peningkatan sekitar 50%. Jika memang stagnan, maka kita akan mengambil diskresi buka tutup jalur atau one way lagi," ujar AKBP M Joni saat ditemui di Simpang Taman Safari, Jalur Puncak, Bogor, Minggu (27/10/2019).

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa kebijakan baru sistem kanalisasi ini tetap akan memperhatikan situasi volume kendaraan. "Tapi jika memang nanti pada uji coba kanalisasi sistem 2-1 ke dua, ternyata efektif dan dipermanenkan, bukan hanya saat Sabtu Minggu tapi hari biasa juga akan diterapkan 2-1," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4903 seconds (0.1#10.140)