Bima Arya Sebut Kota Bogor Menuju Zona Merah Covid-19
loading...
A
A
A
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut Kota Bogor menuju zona merah Covid-19. Pasalnya, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bogor saat ini telah mencapai 529 orang.
Bahkan pada Rabu (26/8/2020) ini kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 14 orang. Dari total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 529 orang, sebanyak 29 meninggal, selesai isolasi/sembuh 316 orang dan masih sakit/positif aktif 184 orang.
Bima Arya Sugiarto mengatakan, kasus penularan didominasi transmisi lokal yakni klaster keluarga atau rumah tangga. "Situasi ini sangat tidak mudah, di Bogor saat ini menuju zona merah karena kasus Covid-19 naik, sedangkan kesadaran masyarakat menurun. Ini bahaya sekali, untuk itu mari kita menangkan pertarungan ini," kata Bima Arya pada Rabu (26/8/2020).
Dia menuturkan, transmisi lokal saat ini mulai menyebar. Bahkan, hampir 45 keluarga di Kota Bogor menimbulkan kasus menular ke 180 orang lebih."Itulah yang terjadi. Sebelumnya penularan itu dari luar (imported case), tentunya kondisi ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," tuturnya. (Baca: Klaster Covid-19 dari Pabrik LG Cikarang Bertambah Empat Orang)
Sebab, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi saat ini luar biasa mengkhawatirkan. Indonesia minus 5,3% di kuartal II. Jika kuartal III dan IV masih minus bisa saja ke jurang resesi."Di Jawa Barat minus 5%, Kota Bogor lebih baik minus 4,53%. Di sini saya kira relevan untuk kita dalami. Yang masih positif urban farming, tanaman hias, komunikasi dan pendidikan. Karena itu kita harus membaca peta secara akurat. Musibah di mana, peluang dimana," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno, menjabarkan hari ini ada penambahan 14 kasus baru dan sembuh hanya 8 orang."Sedangkan untuk kasus probable hingga saat ini total sebanyak 54 orang, terdiri dari masih sakit 2 orang, sembuh 3 orang dan meninggal 49 orang. Hari ini tambahannya cuma 1 dari kasus probable," katanya.
Kemudian untuk kontak suspek (Orang Dalam Pemantauan/Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak total sebanyak 2.410, dengan rincian terdiri dari 37 meninggal, discarded atau sembuh/selesai 2.297 dan masih sakitnya 76 orang. "Hari ini penambahannya 16 orang untuk kasus suspek. Sedangkan kasus kontak erat (Orang Tanpa Gejala) total sebanyak 1.301 orang, selesai 1.113 orang, masih dalam karantina 188 orang," ucapnya.
Bahkan pada Rabu (26/8/2020) ini kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 14 orang. Dari total kasus positif Covid-19 di Kota Bogor sebanyak 529 orang, sebanyak 29 meninggal, selesai isolasi/sembuh 316 orang dan masih sakit/positif aktif 184 orang.
Bima Arya Sugiarto mengatakan, kasus penularan didominasi transmisi lokal yakni klaster keluarga atau rumah tangga. "Situasi ini sangat tidak mudah, di Bogor saat ini menuju zona merah karena kasus Covid-19 naik, sedangkan kesadaran masyarakat menurun. Ini bahaya sekali, untuk itu mari kita menangkan pertarungan ini," kata Bima Arya pada Rabu (26/8/2020).
Dia menuturkan, transmisi lokal saat ini mulai menyebar. Bahkan, hampir 45 keluarga di Kota Bogor menimbulkan kasus menular ke 180 orang lebih."Itulah yang terjadi. Sebelumnya penularan itu dari luar (imported case), tentunya kondisi ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," tuturnya. (Baca: Klaster Covid-19 dari Pabrik LG Cikarang Bertambah Empat Orang)
Sebab, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi saat ini luar biasa mengkhawatirkan. Indonesia minus 5,3% di kuartal II. Jika kuartal III dan IV masih minus bisa saja ke jurang resesi."Di Jawa Barat minus 5%, Kota Bogor lebih baik minus 4,53%. Di sini saya kira relevan untuk kita dalami. Yang masih positif urban farming, tanaman hias, komunikasi dan pendidikan. Karena itu kita harus membaca peta secara akurat. Musibah di mana, peluang dimana," ujarnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona, Sri Nowo Retno, menjabarkan hari ini ada penambahan 14 kasus baru dan sembuh hanya 8 orang."Sedangkan untuk kasus probable hingga saat ini total sebanyak 54 orang, terdiri dari masih sakit 2 orang, sembuh 3 orang dan meninggal 49 orang. Hari ini tambahannya cuma 1 dari kasus probable," katanya.
Kemudian untuk kontak suspek (Orang Dalam Pemantauan/Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak total sebanyak 2.410, dengan rincian terdiri dari 37 meninggal, discarded atau sembuh/selesai 2.297 dan masih sakitnya 76 orang. "Hari ini penambahannya 16 orang untuk kasus suspek. Sedangkan kasus kontak erat (Orang Tanpa Gejala) total sebanyak 1.301 orang, selesai 1.113 orang, masih dalam karantina 188 orang," ucapnya.
(hab)