Dua Tanaman Langka Khas Kebun Raya Bogor Kembali Mekar

Rabu, 02 Oktober 2019 - 15:09 WIB
Dua Tanaman Langka Khas...
Dua Tanaman Langka Khas Kebun Raya Bogor Kembali Mekar
A A A
BOGOR - 2019 ini merupakan tahun yang sangat spesial bagi Kebun Raya Bogor (KRB). Pasalnya dua koleksi tanaman langka yang menjadi ciri khas Kebun Raya Bogor kembali mekar hampir bersamaan.

Kepala Bagian Humas Pusat Konservasi Tumbuhan KRB, Ayi Doni Darussalam mengungkapkan, alasan tahun spesial dikarenakan tanaman langka atau biasa disebut bunga Rafflesia Patma kembali mekar untuk ke 16 kalinya dalam 10 tahun terakhir.

"Rafflesia Patma tiga kali mekar berturut- turut setiap minggunya," kata Ayi, Rabu (02/10/2019). Namun, lanjut dia, tak kalah menariknya, seiring mekarnya bunga Rafflesia, ada satu koleksi tanaman langka lainnya yang akan mekar juga yaitu, Amorphophallus Gigas Teijsm and Binn.

"Koleksi ini berasal dari Padang Sidempuan Sumatra Barat, pertama kali ditanam di Kebun Raya Bogor pada 4 Januari 2007," ujarnya. Koleksi yang hanya satu spesimen di KRB ini ditanam di Vak XI.L.73 atau disekitar area Taman Araceae tak jauh dari Pintu Utama.

"Uniknya kedua koleksi ini sering disebut sebagai bunga Bangkai, padahal sesuatu yang berbeda. Mungkin karena sama-sama mengeluarkan bau yang tidak sedap," ujarnya.
Dua Tanaman Langka Khas Kebun Raya Bogor Kembali Mekar

Menurutnya, kedua tanaman langka ini memiliki bentuk yang cantik dan merupakan kekayaan alam Indonesia yang sangat berharga dan langka."Jika pengunjung penasaran seperti apa bentuk dan keunikannya, silakan kunjungi dengan tetap mengikuti aturan dan tata tertib agar tak mengganggu tumbuhnya tanaman langka ini," ujarnya.

Sementara itu, Peneliti Rafflesia Patma PKT KRB Sofi Mursidawati menjelaskan, hingga saat ini proses mekar belum sempurna. "Kemungkinan mekarnya bunga Rafflesia Patma ini agak lambat karena dipengaruhi faktor suhu udara. Memang keadaannya tidak sempurna karena kemungkinan besar masalah suhu udara. Kelopak bagian kanan dan atas robek karena kemungkinan kena cahaya matahari langsung," katanya.

Dia menjelaskan dari total 12 knop atau bakal calon yang ada, tiga knop diperkirakan akan mekar kembali. Pihaknya berharap, proses mekar dapat bersamaan serta memunculkan bunga jantan dan betina sekaligus, agar proses penyerbukannya berjalan sempurna.

"Yang pernah tercatat, proses mekarnya itu 24 sampai 30 jam. Mekarnya dua sampai tiga hari saja, setelah itu bunganya menghitam dan mati," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1297 seconds (0.1#10.140)