Urban Farming di Lahan Tidur, Stabilisasi Ekonomi dan Sosial
loading...
A
A
A
"Urban Farming yang dilakukan oleh seluruh Dandim jajaran Kodam Jaya untuk mencari lahan kosong, mencari lahan non produktif yang bisa dimanfaatkan dengan komoditi berdurasi singkat, yakni tanaman cabai, bawang merah dan sayuran serta yang lainnya untuk bisa memberikan peningkatan taraf hidup masyarakat, dan yang lebih penting mencoba mengurangi penyakit sosial masyarakat," kata Pangdam JayaMayjen TNI Mohamad Hasan.
Depok dipilih sebagai salah satu lokasi utama program urban farming karena dianggap memiliki potensi yang unik. Menurut Mayjen Hasan, kerja sama antara TNI dan masyarakat dalam memanfaatkan lahan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mengurangi potensi kerawanan di wilayah tersebut.
Berkat komitmen kuat berbagai unsur tadi, lahan urban farming yang berada di antara mal dan jalan tol, kini berhasil diubah menjadi lahan pertanian produktif meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan air dan kondisi tanah yang kering. Panen perdana ini menandai keberhasilan program urban farming di Depok yang diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengapresiasi inisiasi urban farming di lahan-lahan tidur Kota Depok. “Program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah kriminalitas di wilayah tersebut, tetapi juga menghasilkan produksi bawang merah yang cukup signifikan,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) serta dukungan teknologi dari SMK setempat turut berperan dalam pengembangan urban farming ini.
“Selain itu, program ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, terutama mereka yang memiliki keahlian di bidang pertanian,” tambah Imam.
Pendiri Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) Sungkowo Pujo Dinomo turut mengapresiasi transformasi kawasan Jalan Juanda yang sebelumnya dikenal sebagai sarang kejahatan menjadi lahan pertanian perkotaan yang produktif.
“Program ini sangat bermanfaat, terutama dalam memanfaatkan lahan-lahan yang tidak terpakai untuk ditanami komoditas penting seperti cabai dan bawang yang bisa membantu mencegah inflasi,” kata Sungkowo.
Ikhtiar menggarap lahan tidur oleh Unang dan TNI beserta komunitas masyarakat di atas tadi selaras dengan kampanye ketahanan pangan Kementan.
Depok dipilih sebagai salah satu lokasi utama program urban farming karena dianggap memiliki potensi yang unik. Menurut Mayjen Hasan, kerja sama antara TNI dan masyarakat dalam memanfaatkan lahan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mengurangi potensi kerawanan di wilayah tersebut.
Berkat komitmen kuat berbagai unsur tadi, lahan urban farming yang berada di antara mal dan jalan tol, kini berhasil diubah menjadi lahan pertanian produktif meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan air dan kondisi tanah yang kering. Panen perdana ini menandai keberhasilan program urban farming di Depok yang diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengapresiasi inisiasi urban farming di lahan-lahan tidur Kota Depok. “Program ini tidak hanya membantu mengatasi masalah kriminalitas di wilayah tersebut, tetapi juga menghasilkan produksi bawang merah yang cukup signifikan,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) serta dukungan teknologi dari SMK setempat turut berperan dalam pengembangan urban farming ini.
“Selain itu, program ini juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, terutama mereka yang memiliki keahlian di bidang pertanian,” tambah Imam.
Pendiri Komunitas Kampung Kita Depok (K3D) Sungkowo Pujo Dinomo turut mengapresiasi transformasi kawasan Jalan Juanda yang sebelumnya dikenal sebagai sarang kejahatan menjadi lahan pertanian perkotaan yang produktif.
“Program ini sangat bermanfaat, terutama dalam memanfaatkan lahan-lahan yang tidak terpakai untuk ditanami komoditas penting seperti cabai dan bawang yang bisa membantu mencegah inflasi,” kata Sungkowo.
Ikhtiar menggarap lahan tidur oleh Unang dan TNI beserta komunitas masyarakat di atas tadi selaras dengan kampanye ketahanan pangan Kementan.