Digelar di Bogor, BTN Wujudkan Akad Massal KPR untuk Masyarakat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia memiliki agenda besar untuk mewujudkan kehidupan yang layak dan nyaman untuk seluruh rakyat Indonesia terutama melalui penyediaan perumahan. Hal ini pun duwujudkan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BTN bersama pemerintah.
BTN menyelenggarakan akad massal yang diselenggarakan perumahan Pesona Kahuripan 9, Kabupaten Bogor, pada Rabu 31 Juli 2024. Acara yang mengusung tema Akad Massal KPR dan KUR BTN Untuk Pejuang Keluarga Indonesia ini dihadiri berbagai lapisan masyarakat dan didukung oleh Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, BP Tapera, dan Gubernur Jawa Barat.
"BTN menargetkan kurang lebih 84 persen dari market share KPR subsidi yang diakadkan kepada 430.000 orang debitur dari berbagai segmen di antaranya prajurit TNI dan Polri, Pegawai Negeri Sipil, dan Pekerja sektor industri lainnya," kata Direktur Utama PT BTN Tbk, Nixon Napitupulu dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).
Pada acara ini, dihadiri oleh 200 calon debitur baik KPR ataupun debitur KUR BTN. Para debitur tersebut terbagi dalam tiga sektor, sebanyak 140 orang mengambil KPR Konvensional baik subsidi maupun nonsubsidi, sebanyak 40 orang KPR Syariah subsidi dan nonsubsidi, dan KUR BTN sebanyak 20 orang.
Menariknya program kepemilikan rumah KPR saat ini diminati oleh kaum milenial. Tercatat sejak awal program diluncurkan higga Juni 2024 kaum milenial mendominasi akad transaksi kepemilikan KPR.
"Khusus tahun 2020-2023 kaum milenial menyerap KPR subsidi sebanyak 425 ribu unit dengan akumulasi nilai 62 triliun rupiah. Kabar baik ini tentunya menjadi angin segar pemerintah sebagai penyanggah kabar bahwasannya millenial enggan untuk memiliki rumah di tahun yang akan datang," ucapnya.
Fikri (25 tahun) seorang pegawai swasta menyatakan terima kasih kepada pemerintah dan BTN. Karena dengan diadakannya acara akad massal KPR ini memberikan banyak keuntungan.
"Di antaranya mudah dalam proses pengajuan kredit perumahan, “Syaratnya sangat mudah, saya cukup melengkapi data dan membawa KTP, NPWP, slip gaji, dan buku nikah," ujar Fikri.
"Dan masih ada promo dengan batas waktu tertentu, yaitu potongan administrasi, diskon biaya notaris, dan doorprize sepeda motor jika beruntung," tambahnya.
Fikri termasuk dalam kelompok milenial yang memanfaatkan program ini dimana setiap orang berhak memiliki hunian yang nyaman dan murah.
BTN merupakan penyalur tangan pemerintah memiliki peran strategis dalam mewujudkan kebutuhan rumah, sejak tahun 1976 hingga hari ini telah menyalurkan 5,2 juta unit rumah yang tersebar ke seluruh Indonesia. Terhitung dari tahun 2015 hingga saat ini, telah terwujud 1,5 Juta unit KPR subsidi maupun nonsubsidi dengan anggaran 3,5 Triliun Rupiah.
BTN juga mengusahakan adanya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang merupakan dukungan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membantu membeli dan memiliki rumah sendiri.
Dikabarkan per-Agustus tahun ini kuota FLPP habis, dan BTN bersama Pemerintah akan mengusahakan ditambah mengingat pertengahan tahun 2023 FLPP ditambah. Namun masih dikaji ulang oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR tergantung besarnya nilai penerimaan Negara tahun ini.
BTN menyelenggarakan akad massal yang diselenggarakan perumahan Pesona Kahuripan 9, Kabupaten Bogor, pada Rabu 31 Juli 2024. Acara yang mengusung tema Akad Massal KPR dan KUR BTN Untuk Pejuang Keluarga Indonesia ini dihadiri berbagai lapisan masyarakat dan didukung oleh Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, BP Tapera, dan Gubernur Jawa Barat.
"BTN menargetkan kurang lebih 84 persen dari market share KPR subsidi yang diakadkan kepada 430.000 orang debitur dari berbagai segmen di antaranya prajurit TNI dan Polri, Pegawai Negeri Sipil, dan Pekerja sektor industri lainnya," kata Direktur Utama PT BTN Tbk, Nixon Napitupulu dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).
Pada acara ini, dihadiri oleh 200 calon debitur baik KPR ataupun debitur KUR BTN. Para debitur tersebut terbagi dalam tiga sektor, sebanyak 140 orang mengambil KPR Konvensional baik subsidi maupun nonsubsidi, sebanyak 40 orang KPR Syariah subsidi dan nonsubsidi, dan KUR BTN sebanyak 20 orang.
Menariknya program kepemilikan rumah KPR saat ini diminati oleh kaum milenial. Tercatat sejak awal program diluncurkan higga Juni 2024 kaum milenial mendominasi akad transaksi kepemilikan KPR.
"Khusus tahun 2020-2023 kaum milenial menyerap KPR subsidi sebanyak 425 ribu unit dengan akumulasi nilai 62 triliun rupiah. Kabar baik ini tentunya menjadi angin segar pemerintah sebagai penyanggah kabar bahwasannya millenial enggan untuk memiliki rumah di tahun yang akan datang," ucapnya.
Fikri (25 tahun) seorang pegawai swasta menyatakan terima kasih kepada pemerintah dan BTN. Karena dengan diadakannya acara akad massal KPR ini memberikan banyak keuntungan.
"Di antaranya mudah dalam proses pengajuan kredit perumahan, “Syaratnya sangat mudah, saya cukup melengkapi data dan membawa KTP, NPWP, slip gaji, dan buku nikah," ujar Fikri.
"Dan masih ada promo dengan batas waktu tertentu, yaitu potongan administrasi, diskon biaya notaris, dan doorprize sepeda motor jika beruntung," tambahnya.
Fikri termasuk dalam kelompok milenial yang memanfaatkan program ini dimana setiap orang berhak memiliki hunian yang nyaman dan murah.
BTN merupakan penyalur tangan pemerintah memiliki peran strategis dalam mewujudkan kebutuhan rumah, sejak tahun 1976 hingga hari ini telah menyalurkan 5,2 juta unit rumah yang tersebar ke seluruh Indonesia. Terhitung dari tahun 2015 hingga saat ini, telah terwujud 1,5 Juta unit KPR subsidi maupun nonsubsidi dengan anggaran 3,5 Triliun Rupiah.
BTN juga mengusahakan adanya fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) yang merupakan dukungan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk membantu membeli dan memiliki rumah sendiri.
Dikabarkan per-Agustus tahun ini kuota FLPP habis, dan BTN bersama Pemerintah akan mengusahakan ditambah mengingat pertengahan tahun 2023 FLPP ditambah. Namun masih dikaji ulang oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR tergantung besarnya nilai penerimaan Negara tahun ini.
(maf)