Anies Unggul di Survei Pilkada Jakarta, Jubir: Gambaran Kehendak Warga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anies Baswedan unggul atas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ridwan Kamil di survei Pilkada Jakarta yang digelar Indikator Politik Indonesia. Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menyebut hasil survei itu sebagai gambaran kehendak warga Jakarta.
Menurut Sahrin, survei adalah metodologi ilmiah untuk mengukur preferensi publik untuk melihat banyak hal, termasuk popularitas dan elektabilitas calon kepala daerah.
Sahrin mengatakan, partai sebagai instrumen rekrutmen kepemimpinan politik tentunya akan menjadikan survei sebagai referensi dalam membuat keputusan politik.
"Nah, hasil survei yang baru saja dirilis oleh Indikator Politik, itulah yang menjadi gambaran kehendak warga Jakarta yang menginginkan Anies kembali gubernur Jakarta. Dan Saya kira partai selalu menjadikan suara warga sebagai referensi utama," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (26/7/2024).
Diketahui, dalam survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Kamis (25/7/2024), Anies masih menjadi sosok yang paling banyak disebut oleh warga Jakarta sebagai calon gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa hal ini terlihat ketika pihaknya melakukan survei dengan menggunakan metode pertanyaan top of mind. Di metode ini, masyarakat dibebaskan menentukan pilihan terkait siapa sosok yang akan dipilih di Pilkada Jakarta 2024. "Hampir 39,7 persen memilih Anies," kata Burhanuddin.
Dalam metode ini juga ditemukan nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang membuntuti Anies Baswedan. Politikus PDIP itu memperoleh elektabilitas sebesar 23,8 persen.
Di peringkat ketiga, muncul nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang memperoleh elektabilitas sebesar 13,1 persen. Nama Ridwan Kamil menjadi tokoh yang menjadi perbincangan elite parpol, utamanya di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Tidak ada nama lain dalam metode top of mind ini yang mencapai di atas 5 persen. Sehingga, Burhanuddin menyebut bahwa sudah terjadi pengerucutan nama jelang pendaftaran Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Sahrin, survei adalah metodologi ilmiah untuk mengukur preferensi publik untuk melihat banyak hal, termasuk popularitas dan elektabilitas calon kepala daerah.
Sahrin mengatakan, partai sebagai instrumen rekrutmen kepemimpinan politik tentunya akan menjadikan survei sebagai referensi dalam membuat keputusan politik.
"Nah, hasil survei yang baru saja dirilis oleh Indikator Politik, itulah yang menjadi gambaran kehendak warga Jakarta yang menginginkan Anies kembali gubernur Jakarta. Dan Saya kira partai selalu menjadikan suara warga sebagai referensi utama," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (26/7/2024).
Diketahui, dalam survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Kamis (25/7/2024), Anies masih menjadi sosok yang paling banyak disebut oleh warga Jakarta sebagai calon gubernur Jakarta pada Pilkada 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa hal ini terlihat ketika pihaknya melakukan survei dengan menggunakan metode pertanyaan top of mind. Di metode ini, masyarakat dibebaskan menentukan pilihan terkait siapa sosok yang akan dipilih di Pilkada Jakarta 2024. "Hampir 39,7 persen memilih Anies," kata Burhanuddin.
Dalam metode ini juga ditemukan nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang membuntuti Anies Baswedan. Politikus PDIP itu memperoleh elektabilitas sebesar 23,8 persen.
Di peringkat ketiga, muncul nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang memperoleh elektabilitas sebesar 13,1 persen. Nama Ridwan Kamil menjadi tokoh yang menjadi perbincangan elite parpol, utamanya di Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Tidak ada nama lain dalam metode top of mind ini yang mencapai di atas 5 persen. Sehingga, Burhanuddin menyebut bahwa sudah terjadi pengerucutan nama jelang pendaftaran Pilkada Jakarta 2024.