Ancam Mahasiswi Unair, Pamen Polri Dilaporkan ke Propam Polda Metro Jaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perwira menengah (Pamen) Polri berpangkat AKBP berinisial HSH dilaporkan ke Propam Polda Metro Jaya . HSH dilaporkan karena diduga bersikap arogan hingga melakukan pengancaman secara verbal terhadap mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berinisial ZY serta orang tuanya.
"Tindakan arogansi oknum aparat kepolisian terhadap klien kami, tindakan makian, pencemaran nama baik, dan juga pengancaman. Meskipun pengancamannya bukan secara fisik, tapi kata-kata," kata kuasa hukum korban, Deshandra Yusuf Siswan di Polda Metro Jaya, Selasa (9/7/2024).
Kejadian ini berawal ketika korban dan anak oknum polisi itu memiliki hubungan pertemanan serta menimba ilmu bersama di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Namun, tanpa sebab oknum polisi tersebut mengirim pesan kepada korban beserta orang tuanya berisi kata-kata tak pantas.
"Sentimennya dikarenakan apa? Kami juga tidak tahu. Nah, kemudian pada 14 April 2024 tiba-tiba masuklah sebuah pesan yang tadi teman-teman media foto, anak bapak dengan kata yang cukup menjijikkan dan keras berkata seperti itu dan setelah ditelusuri awalnya nggak tahu ini nomornya siapa klien kami," ujarnya.
Setelah ditelusuri ternyata ada pelaku sebagai anggota penegak hukum yang menimbulkan rasa takut pada korban. "Dari situlah timbul rasa ketakutan dan tidak nyaman dari klien kami," kata Yusuf.
Surat somasi bahkan sempat dilayangkan oleh korban melalui kuasa hukum kepada pelaku. Namun, somasi itu justru ditanggapi pelaku dengan cara intimidasi sehingga akhirnya memutuskan mengadukan pelaku ke Propam Polda Metro Jaya.
"Ini oknumnya ada dua, yang satu pangkatnya AKBP dan satunya AKP (berinisial DK). Suami istri," tambahnya.
Pihaknya kemudian sudah dimintai klarifikasi Bid Propam Polda Metro Jaya pada hari ini atas pengaduan sebelumnya yang dilayangkan pada 8 Mei 2024 dengan nomor SPSP2/001958/V/2024/BAGYANDUAN.
Pihaknya masih menunggu permintaan maaf dari pelaku. "Klien saya bilang, dia masih membuka hati ketika mereka meminta maaf. Karena kalau ini tak selesai diproses internal akan kami proses pidananya," ujarnya.
Menyikapi ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi belum bisa menjelaskan secara rinci perihal kasus tersebut. "Nanti kami cek ya," katanya, Selasa (9/7/2024).
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
"Tindakan arogansi oknum aparat kepolisian terhadap klien kami, tindakan makian, pencemaran nama baik, dan juga pengancaman. Meskipun pengancamannya bukan secara fisik, tapi kata-kata," kata kuasa hukum korban, Deshandra Yusuf Siswan di Polda Metro Jaya, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga
Kejadian ini berawal ketika korban dan anak oknum polisi itu memiliki hubungan pertemanan serta menimba ilmu bersama di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Namun, tanpa sebab oknum polisi tersebut mengirim pesan kepada korban beserta orang tuanya berisi kata-kata tak pantas.
"Sentimennya dikarenakan apa? Kami juga tidak tahu. Nah, kemudian pada 14 April 2024 tiba-tiba masuklah sebuah pesan yang tadi teman-teman media foto, anak bapak dengan kata yang cukup menjijikkan dan keras berkata seperti itu dan setelah ditelusuri awalnya nggak tahu ini nomornya siapa klien kami," ujarnya.
Setelah ditelusuri ternyata ada pelaku sebagai anggota penegak hukum yang menimbulkan rasa takut pada korban. "Dari situlah timbul rasa ketakutan dan tidak nyaman dari klien kami," kata Yusuf.
Surat somasi bahkan sempat dilayangkan oleh korban melalui kuasa hukum kepada pelaku. Namun, somasi itu justru ditanggapi pelaku dengan cara intimidasi sehingga akhirnya memutuskan mengadukan pelaku ke Propam Polda Metro Jaya.
"Ini oknumnya ada dua, yang satu pangkatnya AKBP dan satunya AKP (berinisial DK). Suami istri," tambahnya.
Pihaknya kemudian sudah dimintai klarifikasi Bid Propam Polda Metro Jaya pada hari ini atas pengaduan sebelumnya yang dilayangkan pada 8 Mei 2024 dengan nomor SPSP2/001958/V/2024/BAGYANDUAN.
Pihaknya masih menunggu permintaan maaf dari pelaku. "Klien saya bilang, dia masih membuka hati ketika mereka meminta maaf. Karena kalau ini tak selesai diproses internal akan kami proses pidananya," ujarnya.
Menyikapi ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi belum bisa menjelaskan secara rinci perihal kasus tersebut. "Nanti kami cek ya," katanya, Selasa (9/7/2024).
Lihat Juga: Aturan di Polda Metro Jaya untuk Bripda Ferarri sebagai Polisi dan Pemain Sepak Bola Profesional
(jon)