Hari Peduli Autis Sedunia, Komnas PA Imbau Orang Tua Lindungi Anak dari Bahaya BPA

Rabu, 12 Juni 2024 - 19:44 WIB
loading...
Hari Peduli Autis Sedunia,...
Peringati Hari Peduli Autis Dunia, Komnas Perlindungan Anak (PA) mengimbau kepada orang tua untuk melindungi anak dari bahaya Bisfenol A (BPA). Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Peringati Hari Peduli Autis Dunia, Komnas Perlindungan Anak (PA) mengimbau kepada orang tua untuk melindungi anak dari bahaya Bisfenol A (BPA). Hal itu penting untuk mencegah anak dari autis.

Anjuran tersebut disampaikan Ketua Komnas PA Hery Chariansyah saat menggelar diskusi bertajuk "Autis Terus Meningkat, Pilihlah Wadah yang Bebas BPA" di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Hadir sebagai narasumber dalam diskusi tersebut, Ketua Komnas Perlindungan Anak Hery Chariansyah, Dokter Catherine Tjahjadi, anggota Komisi IX DPR Fraksi Nasdem Ratu Ngadu Bonu Wulla, Duta Anak Autis Cornelia Agatha dan pemilik sekolah Imaculata Autism Boarding School, Imaculata Umiyati.



Dalam seminar tersebut disimpulkan sebaiknya orang tua menghindari galon guna ulang yang mengandung BPA. Sebab pelabelan galon guna ulang berpotensi BPA sama artinya mengajak masyarakat berjudi dengan bahaya BPA kepada anak.

"Kita tetap berterima kasih kepada pemerintah juga BPOM atas peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024 yang telah mengundangkan Perubahan Kedua Perka BPOM No 31 Tahun 2018 tentang label pangan olahan. Sehingga intinya galon guna ulang yang beredar harus diberi label berpotensi BPA. Tapi bagi kami, yang memperjuangkan kesehatan anak tak bisa menerima berpotensi tetap harus dihindari," ujarnya.



Hery menyebut, penyandang Autis di dunia makin meningkat. Menurut data terbaru, setiap 36 kelahiran terdapat satu anak yang lahir autis. "BPA itu sangat berperan besar sebagai penyebabnya. Untuk itu, ibu-ibu harus pandai memilih AMDK yang aman. Yang tidak mengandung BPA," ucapnya.

Sedangkan, Bunda Anak Autis yang juga pemilik sekolah Imaculata Autism Boarding School Imaculata memaparkan, setelah dilakukan penelitian terhadap, darah atau feses anak autis yang dilakukan di Amerika Serikat ternyata banyak mengandung logam berat dan BPA.

"Jadi setelah diperiksa ternyata positif, isinya logam berat dan BPA. Maka dari itu, hindari penggunaan galon guna ulang yang jelas-jelas berpotensi BPA. Sebab BPA butuh waktu untuk meracuni kita," tuturnya.

Dokter Catherine Tjahjadi menjelaskan, BPA masuk ke dalam tubuh karena suhu panas maupun gesekan. Sehingga bermigrasi dari galon ke air. Setelah air dikonsumsi inilah munculnya paparan BPA yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama autis.

"Jadi BPA itu sifatnya merusak hormon Endokrin. Dampaknya menimbulkan penyakit mental. Jadi kita harus jeli memilih galon. Kalau ada kode nomor 7 di dalam segitiga hindari. Gunakan yang berkode 1,2,4, dan 5 itu semua aman bagi kesehatan" ungkapnya.

Anggota Komisi IX Ratu Ngadu Bonu Wulla menegaskan siap mengawal pelaksanaan di lapangan. Ratu mengaku berterima kasih kepada BPOM yang telah mengeluarkan peraturan Nomor 6 Tahun 2024, yang berisi diundangkannya Perubahan Kedua Perka BPOM No 31 Tahun 2018 tentang pelabelan galon guna ulang.

"Walau pun sudah disahkan, pelaksanaan di lapangan butun di awasi. Itulah salah satu fungsi DPR RI," tandasnya.

Wakil Ketua Komnas PA sekaligus Duta Anak Autis Cornelia Agatha mengatakan, merawat anak autis itu berat. Lebih baik mencegah dengan memilih wadah yang bebas BPA.

"Saya mempunyai saudara yang terkena autis. Itu bukan hanya satu keluarga yang runtuh, tapi semuanya. Sebab akhirnya seluruh keluarga hanya terfokus pada anak yang autis. Anak yang lain jadi tidak diperhatikan, ini malah menimbulkan masalah baru," katanya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1216 seconds (0.1#10.140)