Cegah Intimidasi terhadap 5 Pelajar Olok-olok Anak Palestina, Disdik DKI Lakukan Ini

Rabu, 12 Juni 2024 - 15:48 WIB
loading...
Cegah Intimidasi terhadap 5 Pelajar Olok-olok Anak Palestina, Disdik DKI Lakukan Ini
Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan melibatkan KPAI dan kepolisian untuk mencegah intimidasi fisik terhadap pelajar yang mengolok-olok anak Palestina. Video pelajar mengolok-olok anak Palestina itu viral di media sosial. Foto/Carlos
A A A
JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ) dan kepolisian untuk mencegah intimidasi fisik terhadap pelajar yang mengolok-olok anak Palestina . Video pelajar mengolok-olok anak Palestina itu viral di media sosial.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Budi Awaluddin mengatakan, para pelajar tersebut sempat menangis. "Mereka sempat menangis semua dalam kondisi ketakutan, dan mereka memohon kepada kita agar bisa dibantu terkait hal ini. Dari keterangan siswa menyebut Palestina itu mereka sangat menyesali. Kami juga memanggil mereka, mereka sangat menyesali apa yang telah terjadi," ujar Budi Awaluddin di Lantai 4 Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).

Budi mengatakan, anak-anak ini mendapat perundungan yang cukup besar di media sosial. "Bagaimana upaya melindungi mereka? Tadi kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan para orang tua agar mereka terlindungi di lingkungan rumahnya," ujarnya.



Budi menyebutkan perlindungan dari sisi mental juga akan dilakukan KPAI. "Ini ada KPAI. Karena konselor dari Dinas PPAPP itu juga akan berkoordinasi dengan mereka. Untuk sanksi kepada siswa ini adalah mereka untuk lapor setiap hari ke sekolah dan di situ kita melakukan pembinaan terhadap mereka," tuturnya.

Sedangkan untuk meminimalkan perundungan yang dilakukan oleh teman-teman di sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga melakukan pembinaan secara menyeluruh.

"Kita melakukan pembinaan untuk para siswa di sekolah termasuk kepada orang tua dan guru agar tidak ada perundungan di sekolah. Kita juga melakukan pembinaan siswa tersebut agar melapor guru BP untuk dilakukan pembinaan mental mereka. Dan wawasan terkait hal-hal tersebut seperti wawasan kebangsaan, pengetahuan digitalisasi dan lain sebagainya," pungkasnya.



Diketahui, video sejumlah remaja perempuan sedang makan di sebuah restoran cepat saji sambil mengolok-ngolok penderitaan anak Palestina viral di media sosial.



Video tersebut menjadi viral dan mendapat kecaman dari netizen. Aksi para pelajar perempuan tersebut disebut tidak memiliki hati nurani, moral, dan etika.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0982 seconds (0.1#10.140)
pixels