Anies Tak Sepakat dengan DPRD DKI Soal Tarif MRT Rp8.500
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta DPRD DKI Jakarta untuk tak memutuskan tarif MRT hanya karena ingin mendapat kepuasan publik jelang Pemilu 2019. Anies tak setuju dengan putusan legislatif yang mematok harga tiket MRT sebesar Rp8.500 per 10 kilometer.
Menurut Anies, dalam menentukan harga tiket transportasi umum terpadu harus dipikirkan jangka waktu yang panjang dan perhitungan berbagai aspek lainnya. Salah satu contohnya, tarif Transjakarta sebesar Rp3.500 yang tak pernah berubah sejak 2004 lalu.( Baca: DPRD DKI Sepakati Tarif MRT Rp8.500 dan LRT Rp5.000 )
"Itu sebabnya putusan sekarang itu putusan strategis jangka panjang. Kebetulan diselenggarakannya tiga minggu sebelum Pemilu, tapi jangan pengambilan keputusan (tiket MRT) karena mau Pemilu," kata Anies pada wartawan, Selasa (26/3/2019).
Tarif MRT sudah diputuskan DPRD DKI Jakarta kemarin sebsar Rp8.500, namun, putusan penentuan tarif itu masih akan alot karena Pemprov DKI Jakarta akan membahasnya kembali. Dipastikan, pada saat sudah beroperasi secara komersial pada 1 April nanti sudah diputuskan tarif resminya.
"Kita masih ada waktu, toh ini masih belum beroperasi secara komersial jadi saya masih akan bicara dengan dewan, mudah-mudahan sesegera mungkin," ucapnya.
Menurut Anies, dalam menentukan harga tiket transportasi umum terpadu harus dipikirkan jangka waktu yang panjang dan perhitungan berbagai aspek lainnya. Salah satu contohnya, tarif Transjakarta sebesar Rp3.500 yang tak pernah berubah sejak 2004 lalu.( Baca: DPRD DKI Sepakati Tarif MRT Rp8.500 dan LRT Rp5.000 )
"Itu sebabnya putusan sekarang itu putusan strategis jangka panjang. Kebetulan diselenggarakannya tiga minggu sebelum Pemilu, tapi jangan pengambilan keputusan (tiket MRT) karena mau Pemilu," kata Anies pada wartawan, Selasa (26/3/2019).
Tarif MRT sudah diputuskan DPRD DKI Jakarta kemarin sebsar Rp8.500, namun, putusan penentuan tarif itu masih akan alot karena Pemprov DKI Jakarta akan membahasnya kembali. Dipastikan, pada saat sudah beroperasi secara komersial pada 1 April nanti sudah diputuskan tarif resminya.
"Kita masih ada waktu, toh ini masih belum beroperasi secara komersial jadi saya masih akan bicara dengan dewan, mudah-mudahan sesegera mungkin," ucapnya.
(whb)