Pembangunan Terminal Modern Depok, Akan Ada 2.000 Tiang Pancang

Minggu, 17 Maret 2019 - 19:31 WIB
Pembangunan Terminal Modern Depok, Akan Ada 2.000 Tiang Pancang
Pembangunan Terminal Modern Depok, Akan Ada 2.000 Tiang Pancang
A A A
DEPOK - Pembangunan Terminal Terintegrasi Depok Metrostater sudah dalam tahap pengeboran tiang pancang. Saat ini sudah ada sekitar 11 titik pengeboran yang nantinya dijadikan landasan pemasangan tiang pancang.

Total seluruh tiang untuk menyangga bangunan 28 lantai itu sekitar 2.000 titik. Pengeboran dimulai sejak beberapa waktu lalu. Dari titik yang sudah dibor nantinya akan mengeluarkan air dan lumpur sehingga di dekatnya dibuat kolam untuk menampung air.

Air itu nantinya akan kembali ke tanah. Kolam sementara berfungsi untuk menampung air agar tidak meluap ke jalanan. Dari satu titik bor akan diketahui berapa volume air dan lumpur yang keluar untuk dihitung volume kendaraan pengangkut lumpurnya. Satu titik bor memiliki kedalaman sekitar 48 meter.

“Nanti tiang dipasang, kemudian ditumpuk dengan balok beton selama tiga pekan. Kalau kedudukan stabil artinya titik tersebut aman. Tapi kalau miring berarti perlu ditambah kedalamannya,” ujar Direktur PT Andyka Investama, Sumarsono Hadi.

Untuk menguji beban ini diperlukan kehati-hatian. Pasalnya ini menjadi bagian penting dalam pembangunan. Dia menuturkan, kalau tiang tidak kuat menahan beban di atasnya maka bisa menyebabkan bangunan menjadi miring atau geser nantinya. “Tahap ini perlu diperhatikan karena berkaitan dengan kekuatan bangunan nantinya,” tukasnya.

Pembangunan terminal terpadu ini sudah dimulai sejak Agustus 2018. Pembangunan sempat tertunda karena masih ada aktivitas lain di lokasi tersebut. Pihaknya tidak bisa melakukan kegiatan jika masih belum dinyatakan steril area yang akan dibangun.

“Pembangunan itu dilakukan dalam tiga tahap. Tahap persiapan sudah dilakukan. Perizinan, koordinasi dengan pihak operator terkait juga dengan lingkungan sudah dilakukan. Kemudian pemagaran beton sudah dilakukan,” paparnya. (Baca juga: Kota Depok Akan Memiliki Terminal Modern)

Dalam membangun terminal terpadu ini pihaknya sangat memperhatikan kekuatan infrastruktur di bawah tanah. Tujuannya agar mampu menahan beban yang ada di atasnya nanti. Dengan kekuatan infrastruktur bawah yang kuat maka kemampuan menahan bangunan menjadi maksimal.

“Kalau di bagian bawah sudah selesai tinggal bagian atasnya saja. Pembangunan bagian atas lebih cepat dibanding bagian bawah. Yang kami kerjakan sekarang ya pembangunan infrastruktur bawahnya,” kata dia. (Baca juga: Pembangunan Terminal Terintegrasi Depok Masuk Pengerjaan Bawah Tanah)

Dalam membangun infrastruktur bawah tanah bukanlah tanpa kendala. Karena pembangunan bawah tanah ini tergantung pada kontur dan kondisi tanah yang berbeda tiap titiknya. Pada saat proses pengeboran bisa keluar air dan lumpur.

Dia pun berharap agar prosesnya bisa berjalan lancar dan sesuao target sehingga pada Oktober 2020 terminal sudah dapat digunakan. “Terminal luasnya sekitar 17.000 meter persegi. Nanti ada ruang tunggu, kantor dan koridor-koridor. Detilnya ada di Dinas Perhubungan kalau soal koridor-koridor, kami hanya menyediakan saja,” paparnya.

Setelah pembangunan terminal selesai, selanjutnya adalah area komersial. Selain itu akan ada juga kawasan hunian di proyek senilai Rp1,3 triliun itu. Hunian akan dibangun setelah terminal dan area komersial dibangun. “Target keseluruhan untuk hunian sekitar tiga sampai empat tahun. Tapi kami tidak boleh membangun apapun sebelum terminal selesai,” ucapnya.

Pihaknya juga memfokuskan pada sarana prasarana yang menunjang teknologi modern dalam pembangunana terminal. Sehingga masyarakat akan sangat terbantu dengan kecanggihan teknologi yang diterapkan pihaknya nanti. Depok Metrostater ini akan berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang mensinergikan hubungan antar moda dengan berbagai tipe transportasi.

“Kemenhub kan sudah memiliki BPTJ yang mengsinkronkan seluruh moda transportasi. Sehingga, masyarakat akan dimudahkan ketika berganti moda baik pelayanan maupun interkoneksinya,” pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4111 seconds (0.1#10.140)