Gulung Komplotan Curanmor di Tangerang Selatan, 7 Pelaku Masih Buron

Jum'at, 08 Februari 2019 - 14:04 WIB
Gulung Komplotan Curanmor di Tangerang Selatan, 7 Pelaku Masih Buron
Gulung Komplotan Curanmor di Tangerang Selatan, 7 Pelaku Masih Buron
A A A
TANGERANG SELATAN - Polres Tangerang Selatan menggulung komplotan curanmor di wilayah mereka yang sudah meresahkan masyarakat. Dari 14 anggota mereka, tujuh orang lainnya masih diburu polisi.

Kapolsek Ciputat Kompol Donni Bagus Wibisono mengatakan, dari tersangka yang tertangkap, diketahui kalau mereka saling kenal dan ternyata masih satu komplotan. Pelaku pertama ditangkap di Kedaung, Ciputat, dan pelaku lainnya ditangkap di Jalan Cendrawasih. (Baca: ABG Gembong Curanmor di Tangsel Ditembak, Miliki Belasan Anak Buah )

"Setelah ditangkap dan dikembangkan, kami berhasil mengamankan 23 unit sepeda motor hasil curian pelaku. Total pelaku ada 14 orang, 7 tertangkap, dan 7 lainnya masih Daftar Pencarian Orang (DPO)," jelasnya kepada wartawan di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat (8/2/2019).

Banyaknya barang curian yang diamankan membuat Polsek Ciputat tidak bisa menampung semuanya. Sehingga, hanya 11 motor saja yang disimpan di dalam polsek. Sisanya, disimpan di dalam pospol Serua.

"Jaringan ini merupakan kelompok Ciputat dan Pamulang, dilihat dari tempat tinggal mereka. Mereka sudah beraksi satu tahun belakangan, di Tangsel," sambungnya.

Kelompok ini, biasa menjual barang-barang hasil kejahatannya, melalui media sosial Facebook maupun digadai. Harga jualnya pun cukup murah, mulai Rp2 juta. Beberapa motor diamankan, dari para pembelinya. (Baca juga: Beraksi di Jaksel, Spesialis Curanmor Dibekuk di Puncak Bogor )

"Satu hari bisa berapa kali mencuri, bisa juga tidak sama sekali. Tergantung kesempatan. Mereka saling mengenal satu sama lain, dan mencuri mobile," jelasnya.

Reza Juliansyah alias Belong, pelaku begal dan curanmor jaringan Jarak mengaku, dirinya belajar memetik motor dari Jalak. Dia yang mengajari, dan mengajaknya untuk mencuri motor, bersama kelompoknya.

"Saya belajar nyolong dari jalak yang saat ini masih di RS Polri. Sudah dua kali metik. Motor pertama, saya jual dapat Rp600 ribu, yang kedua digadai dapat Rp1 juta. Uangnya untuk biaya hidup pak," tukasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5008 seconds (0.1#10.140)