Cawagub Tak Dihadirkan Saat FGD, Panelis Ingin Objektif

Rabu, 06 Februari 2019 - 10:17 WIB
Cawagub Tak Dihadirkan Saat FGD, Panelis Ingin Objektif
Cawagub Tak Dihadirkan Saat FGD, Panelis Ingin Objektif
A A A
JAKARTA - Tim Panelis fit and proper test Cawagub DKI Jakarta terus bekerja untuk menyeleksi nama-nama yang masuk dalam bursa cawagub, salah satunya lewat tahap Forum Group Discussion (FGD) yang tidak menghadirkan cawagubnya.

Meski tertutup untuk cawagub, namun tim panelis mengundang beberapa tokoh masyarakat untuk mengupas secara menyeluruh potensi-potensi yang dimiliki tiga cawagub DKI Jakarta.

Salah seorang anggota tim panelis fit and proper, Ubedillah Badrun menyampaikan tujuan tidak dihadirkannya cawagub DKI. Kata dia, pihaknya ingin meminta masukan dari para tokoh terhadap tiga cawagub yang nantinya akan diserahkan kepada Partai gerindra da PKS.

"Tujuanya kami ingin mengetahui daya akseptabilitas ketiga cawagub di mata tokoh masyarakat atau pemangku kepentingan di DKI. Jadi ingin murni tanpa semacam intervensi psikologis cawagub kepada para pemangku kepentingan tersebut. Jadi sengaja tidak dihadirkan," jelas Ubedillah saat dihubungi, Rabu (6/2/2019).

Dia khawatir, jika tiga cawagub itu dihadirkan dalam acara FGD yang digelar kemarin, tim panelis akan bersikap subyektif dan tidak objektif. "Kami ingin objektif mas," jelas Ubedillah.

Jadi dengan mengambil sikap objektif, para panelis dapat menyampaikan persoalan penting di Jakarta saat FGD. (Baca Juga: Hasil FGD Cawagub DKI Bakal Diserahkan ke Dua Partai Pengusung
"Dalam FGD, kami memperoleh banyak masukan. Terkait sejumlah masalah krusial yang harus dituntaskan oleh gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, dari soal kemiskinan, transportasi, sampah sampai soal ekonomi secara umum maupun spesifik," katanya.

Sebelumnya, FGD dilaksanakan di Hotel Aston Priority, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu 3 Februari 2019. Beberapa tokoh Jakarta yang hadir dalam pertemuan itu yakni, Amir Hamzah, (Pengamat Kebijakan Publik), Kamsul Hasan (Ketua Dewan Kehormatan PWI), Yayat Supriatna (Pengamat Tata Kota), Budi Wibowo (akademisi), Sugianto (pengusaha), Rakhmat (Serikat Pedagang Pribumi Sejahtera) dan M. Sidik (Humanika).
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6232 seconds (0.1#10.140)